Presiden Iran Minta Irak Tutup Jalur Udara untuk Israel

Presiden Iran Masoud Pezeshkian. (Anadolu Agency)

Presiden Iran Minta Irak Tutup Jalur Udara untuk Israel

Willy Haryono • 16 June 2025 20:17

Teheran: Presiden Iran Masoud Pezeshkian mendesak Irak pada hari Minggu untuk memblokir Israel agar tidak menggunakan wilayah udaranya dan wilayahnya untuk melancarkan serangan terhadap Republik Islam tersebut.

"Kami menekankan bahwa pemerintah Irak harus lebih waspada dan melindungi perbatasan dan wilayah udaranya sehingga wilayah Irak tidak disalahgunakan untuk melawan Republik Islam Iran," kata Pezeshkian dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani, menurut website kepresidenan Iran dan dikutip Gulf Today, Senin, 16 Juni 2025.

Sementara itu. dua pesawat nirawak (drone) yang diluncurkan Iran menuju Israel ditembak jatuh di atas wilayah Irak oleh koalisi internasional pimpinan AS untuk mengalahkan kelompok Daesh, kata dua pejabat militer Irak kepada wartawan pada Minggu, 15 Juni 2025.

“Koalisi internasional di Ain Al Asad menembak jatuh dua pesawat nirawak Iran yang dalam perjalanan menuju Israel,” kata seorang pejabat. Pesawat nirawak tersebut ditembak jatuh pada Sabtu hingga Minggu malam, tambahnya.

Pejabat lainnya menyebut bahwa pesawat nirawak tersebut menjadi sasaran karena memasuki pertahanan koalisi anti-Daesh.

Sementara itu, pada Jumat pekan lalu, Israel melancarkan serangan terhadap Iran di lokasi militer dan nuklir serta daerah pemukimannya. Republik Islam tersebut pun telah balas menyerang ratusan pesawat nirawak dan rudal ke Israel.

Namun, beberapa rudal dan drone jatuh di Irak, sebagian besarnya di padang pasir sehingga tak menimbulkan korban. Kelompok bersenjata Irak yang berpihak pada Iran, Kataib Hizbullah, memperingatkan pada hari Minggu bahwa mereka akan melanjutkan serangan terhadap pasukan AS jika negara itu ikut campur dalam konflik Israel-Iran.

"Kami memantau dengan saksama pergerakan tentara musuh Amerika di wilayah tersebut," kata Sekretaris Jenderal Kataib Hizbullah, Abu Hussein Al Hamidawi.

"Jika Amerika campur tangan dalam perang, kami akan bertindak langsung tanpa ragu-ragu,” sambung dia.

Kelompok tersebut didirikan setelah invasi Irak yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di tahun 2003. Kataib Hizbullah sebagai salah satu faksi bersenjata elit Irak yang paling dekat dengan Iran, telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan Israel dan pasukan AS di Irak serta Suriah. (Nada Nisrina)

Baca juga:  Eskalasi Konflik Dorong Iran dan Israel Terapkan Kebijakan Darurat, Sekolah Ditutup

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)