Remaja Palestina Pemegang Paspor AS Tewas Ditembak Israel di Tepi Barat

Warga Palestina membawa makanan di Tepi Barat. (Anadolu Agency)

Remaja Palestina Pemegang Paspor AS Tewas Ditembak Israel di Tepi Barat

Willy Haryono • 7 April 2025 14:18

Turmus Ayya: Seorang remaja Palestina berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS), Omar Mohammad Rabea, 14 tahun, tewas ditembak pasukan Israel di kota Turmus Ayya, Tepi Barat, pada Minggu, 6 April 2025.

Otoritas Palestina menyebut insiden ini sebagai “pembunuhan di luar hukum,” sementara militer Israel mengklaim korban sebagai “teroris” yang melemparkan batu ke jalan raya.

Menurut Wali Kota Turmus Ayya, Adeeb Lafi, Omar ditembak bersama dua remaja lainnya oleh seorang pemukim Israel di pintu masuk kota.

“Tentara Israel kemudian menahan dan menyatakan Omar telah meninggal,” ujar Lafi, dikutip dari New Arab, pada Minggu, 6 April 2025. Insiden terjadi saat pasukan Israel melakukan penggerebekan di wilayah tersebut.

Klaim berbeda dari Dua Pihak

Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataan resminya mengecam tindakan ini sebagai hasil dari “impunitas yang terus berlanjut” oleh Israel.

Sebaliknya, militer Israel dalam pernyataan tertulis menyatakan: “Selama operasi kontraterorisme, tiga teroris melemparkan batu ke jalan raya dan membahayakan warga sipil. Pasukan kami menembak ke arah mereka, menewaskan satu dan melukai dua lainnya.”

Kedua remaja yang terluka saat ini menjalani perawatan di rumah sakit setempat. Identitas mereka belum diungkap secara resmi oleh otoritas Palestina.

Eskalasi Kekerasan di Tepi Barat

Insiden ini merupakan bagian dari gelombang kekerasan yang meningkat di Tepi Barat sejak perang Gaza meletus Oktober 2023. Data PBB menunjukkan serangan pemukim Israel dan operasi militer di wilayah pendudukan telah meningkat 40 persen dalam enam bulan terakhir.

Negara-negara Eropa dan pemerintahan AS di era Joe Biden sebelumnya telah menjatuhkan sanksi terhadap pemukim Israel yang melakukan kekerasan. Namun kebijakan ini sempat dicabut saat Donald Trump berkuasa. Militer Israel sendiri mengaku sedang melakukan “operasi berskala besar” untuk membasmi militan di wilayah tersebut.

Implikasi Diplomatik

Kematian remaja pemegang paspor AS ini berpotensi memicu ketegangan baru antara Washington dan Tel Aviv. Kementerian Luar Negeri AS belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.

Sementara itu, Hamas melalui juru bicaranya menyebut insiden ini sebagai “bukti kebrutalan pendudukan Israel.” Kelompok yang berbasis di Gaza ini dalam beberapa tahun terakhir disebut memperluas pengaruhnya di Tepi Barat, wilayah yang secara administratif berada di bawah Otoritas Palestina yang didominasi Fatah. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Hamas Kutuk Kejahatan Israel yang Terus Berlanjut terhadap Anak-Anak Palestina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)