Harga dan Stok Sering Jadi Polemik, Zulhas Dinilai Gagal Kelola Pangan

Minyakita di pasar tradisional. Foto: Metrotvnews.com/Muhammad Syawaluddin.

Harga dan Stok Sering Jadi Polemik, Zulhas Dinilai Gagal Kelola Pangan

Naufal Zuhdi • 11 March 2025 15:43

Jakarta: Polemik pangan di Indonesia semakin hari semakin tak terkendali. Setelah harga beras melonjak dan stok pangan kerap menjadi polemik, kini giliran minyak goreng rakyat, Minyakita, yang kembali bermasalah. Temuan terbaru menunjukkan takaran Minyakita di pasaran tidak sesuai dengan yang seharusnya.
 
Ketua DPW Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) DKI Jakarta Miftahudin menyebut Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan yang seharusnya bertanggung jawab atas stabilitas pangan, justru terlihat gagal mengatasi persoalan yang berulang.
 
Ia menilai, kebijakan pangan seolah berjalan tanpa arah yang jelas di bawah kepemimpinan pria yang akrab disapa Zulhas tersebut.
 
"Ini bukan hanya soal takaran Minyakita yang kurang, tapi mencerminkan betapa buruknya tata kelola pangan kita. Dari dulu sampai sekarang, tidak ada perbaikan signifikan. Zulkifli Hasan jelas gagal," ketus Miftahudin, Selasa, 11 Maret 2025.
 
Miftahudin menilai, pemerintah seharusnya memastikan rantai distribusi pangan berjalan dengan baik, bukan justru membiarkan rakyat berulang kali menjadi korban kebijakan yang berantakan.
 
"Kami pedagang pasar melihat langsung dampak buruk dari buruknya tata kelola ini. Harga-harga melonjak, stok tidak menentu, dan sekarang Minyakita bermasalah. Sampai kapan rakyat harus menderita?" tambah dia.
 
Untuk mengantisipasi meroketnya harga pangan menjelang Idulfitri, Miftahudin meminta agar pemerintah segera turun tangan dengan langkah konkret agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah ke depannya tidak semakin terkikis.
 

Baca juga: Mentan Masih Temui Minyakita yang Belum Sesuai Takaran saat Sidak di Solo


(Menko Pangan Zulkifli Hasan. Foto: dok Kemendag)
 

Minyakita tak sesuai takaran

 
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) guna memastikan ketersediaan dan kualitas bahan pangan, terutama minyak goreng Minyakita. Kali ini, Amran melakukan sidak dilakukan di Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, Jawa Tengah.
 
Dalam sidak tersebut, Amran menemukan takaran isi dalam kemasan Minyakita yang masih belum sesuai. Dua produsen berbeda kedapatan mengurangi volume minyak dalam kemasan, yakni Minyakita produksi PT Kusuma Mukti Remaja yang seharusnya satu liter, hanya berisi 900 mililiter, atau berkurang 100 mililiter (10 persen) dan Minyakita produksi PT Salim Ivomas Pratama volumenya hanya kurang 50 mililiter dari yang seharusnya.
 
Amran menegaskan praktik pengurangan takaran ini harus dihentikan. Meskipun kondisinya lebih baik dibandingkan temuan sebelumnya, di mana pengurangan volume bisa mencapai 25 persen, hal ini tetap tidak bisa ditoleransi.
 
"Kesadaran memang mulai meningkat. Kemarin kita temukan ada yang kurang 25 persen, sekarang tinggal 5-10 persen. Tapi ini tetap harus diperbaiki. Satgas Pangan harus telusuri kenapa masih ada pengurangan takaran ini. Kita akan tindaklanjuti agar tidak ada lagi praktik seperti ini," tegas Amran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)