Respons Pernyataan Gus Yahya, PKB: Sudah, Hentikan Langkah Kontraproduktif

Wakil Ketum PKB Jazilul Fawaid. Foto: Medcom.id/Fachri.

Respons Pernyataan Gus Yahya, PKB: Sudah, Hentikan Langkah Kontraproduktif

Anggi Tondi Martaon • 13 August 2024 22:23

Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menghentikan langkah kontraproduktif. Sebab, polemik yang terjadi justru membingungkan nahdliyin di akar rumput dan para kiai. 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid merespons pernyataan pria yang akrab disapa Gus Yahya yang mengakui PKB dan PBNU memiliki entitas berbeda. Jazilul menegaskan PKB tidak memiliki persoalan dengan NU.

"Sudahlah, mari kita fokus saja pada tugas masing-masing, biar yang di bawah tidak bingung. Dari awal PKB tidak punya masalah dengan NU. Hubungan kami di bawah juga sangat baik,” kata Jazilul melalui keterangan tertulis, Selasa, 13 Oktober 2024.

Wakil Ketua Umum (Waktum) MPR itu menilai persoalan perang argument di publik akan segera berakhir jika PBNU menghentikan langkah-langkahnya. Sebab, upaya PBNU dinilai sangat kental dengan kepentingan politik dengan membentuk Panitia Khusus (Pansus) PKB. 

Menurut dia, langkah NU inkonstitusional. Sebab,  payung hukum yang menaungi kedua kelompok itu berbeda.
 

Baca juga: 

Gus Yahya Sebut 15 Tahun Hubungan PBNU dengan PKB Retak Sejak Dipimpin Cak Imin


PKB dinaungi oleh Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Parpol). Sedangkan PBNU berlandaskan UU Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Masyarakat (Ormas).

”NU mengacu pada Undang-Undang Ormas sedangkan PKB acuannya Undang-Undang Parpol, beda kamar dan beda tugas. PKB dilahirkan untuk alat perjuangan politik sedangkan NU untuk social keumatan,” sebut dia. 

Selain itu, Jazilul menegaskan tidak sedikitpun perjuangan PKB di ranah politik yang tidak mengakomodir kepentingan NU. Salah satunya perjuangan mengesahkan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

”Hubungan PKB dengan pesantren-pesantren juga bagus, dengan pengurus NU di berbagai daerah juga sangat baik, jadi tidak sedikitpun PKB merasa ada masalah dengan NU,” ujar dia. 

Sebelumnya, Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengakui bahwa pihaknya dan PKB adalah dua entitas yang berbeda. Hanya saja, karena PKB lahir dari rahim NU maka sudah sepantasnya PKB berkhidmat ke NU dan memberi manfaat untuk warga seluas-luasnya. Gus Yahya juga mendorong supaya PKB memperhatikan aspirasi-aspirasi yang ada di NU.

”Kami menyadari bahwa NU dan PKB ini dua entitas yang berbeda dan terpisah. Tidak ada hubungan struktural sama sekali, tidak bisa misalnya PBNU membuat SK memecat Ketum PKB atau membatalkan keputusan PKB melalui SK. Itu tidak bisa, kita tahu, kami menyadari itu,” ujar Gus Yahya kepada wartawan di Surabaya, Selasa, 13 Oktober 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)