Polri Sebut Penyaluran Bantuan Pangan di Yogyakarta Belum Maksimal

Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memelototi kegiatan penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk pemberian bantuan pangan beras tahap ketiga di DIY. Dok Polri

Polri Sebut Penyaluran Bantuan Pangan di Yogyakarta Belum Maksimal

Siti Yona Hukmana • 21 August 2024 18:13

Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memelototi kegiatan penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk pemberian bantuan pangan beras tahap ketiga di tiga kelurahan pada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Polri menemukan penyaluran bantuan yang belum maksimal.

Anggota Satgas Pangan Polri Kombes Hermawan mengatakan kegiatan monitoring dan evaluasi penyaluran cadangan pangan pemerintah dilakukan dengan Satgas Pangan Daerah Polda DIY. Lalu, Badan Pangan Nasional, Kepala Kanwil Bulog, serta jajaran Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Yogyakarta.

Kegiatan monitoring dan evaluasi bantuan pangan pertama dilakukan di Kelurahan Rejo Winangun, Yogyakarta dengan total penerima bantuan 600 orang. Kemudian, bantuan pangan di Kelurahan Imogiri, Kabupaten Bantul, ada 281 orang, dan di Kelurahan Kebon Agung, Kabupaten Bantul, ada 785 orang penerima bantuan pangan.

“Mereka mendapat bantuan beras 10 kg per keluarga," kata Hermawan dalam keterangan tertulis, Rabu, 21 Agustus 2024.

Hermawan mengatakan pemberian bantuan pangan dilakukan di kantor lurah wilayah masing-masing. Sebelum mengambil bantuan pangan, masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) terlebih dahulu melalukan verifikasi KTP dengan mencocokkan KPM yang sudah terdaftar di aplikasi.

Hermawan mengatakan monitoring dan evaluasi bantuan pangan juga dilakukan di Kantor Wilayah Bulog Yogyakarta. Yakni, Gudang Bulog di Purwomartani, Gudang Bulog di Logandeng, Gudang Bulog di Triharjo, dan Gudang Bulog di Sendang Sari.

Stok beras di Gudang Bulog Purwomartani sebanyak 3.187.350 kg, dengan target penyaluran di Kota Yogyakarta sebesar 272.360 kg. Namun, baru terealisasi 51.100 kg.

"Kemudian target penyalurang di Kabupaten Sleman sebesar 914.750 kg, tapi realisasi 473.710 kg. Serta target di Kabupaten Bantul 475.630 kg dengan realisasi 245.280 kg," beber penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri itu.
 

Baca Juga: 

Kemarau dan Kekeringan, Stok Beras di DIY Diklaim Masih Aman


Lalu, stok beras di Gudang Bulog Logandeng sebanyak 1.693.585 kg. Sedangkan, target penyalurang di Gunung Kidul sebanyak 1.083.940 kg, dengan realisasi 770.090 kg. Gudang Bulog di Sendang Sari terdapat 1.347.990 kg stok beras, dengan target penyaluran 250 ribu dan terealisasi 114.360 kg.

“Gudang Bulog di Triharjo itu stok beras 1.349.540 kg. Target penyaluran bahan pangan di Kabupaten Kulon Progo 576.420 kg, dan realisasi 301.830 kg. Kemudian, target di Kabupaten Bantul itu 300 ribu kg, dengan realisasi 157.990 kg,” ungkap dia.

Hermawan mengatakan bantuan pangan tahap 1 dan tahap 2 di DIY telah tersalurkan 100 persen. Sedangkan, penyaluran bantuan tahap 3 hanya 52 persen.

"Hambatan masih 52 persen karena petugas yang membagikan bantuan pangan di kelurahan sibuk, dengan kegiatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024,” tutur dia.

Sementara itu, Hermawan menyebut stok beras di Kantor Wilayah Bulog DIY sebesar 7.578.465 kg. Dengan target penyaluran bahan pangan di DIY sebanyak 3.873.100, dan realisasi penyalurannya sebanyak 2.078.330 kg.

“Target Bulog akan menyelesaikan sampai akhir Agustus 2024 mencapai 100 persen dan diharapkan September tinggal verifikasi administrasi oleh BPK," ujar dia.

Kantor wilayah (Kanwil) Bulog menggunakan Jasa distribusi Logistik dari Jasa Prima Logistik (JPL) sebagai pemenang lelang untuk distribusi bantuan pangan ini. Korps Bhayangkara dipastikan akan terus mengawasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)