Gimik Gemoy Dinilai untuk Tutupi Catatan Hitam Prabowo

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Foto: Metro TV.

Gimik Gemoy Dinilai untuk Tutupi Catatan Hitam Prabowo

Media Indonesia • 6 January 2024 20:54

Jakarta: Strategi kampanye calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang mengedepankan citra gemoy dinilai upaya menutupi catatan hitam masa lalu. Padahal, masyarakat, khususnya pemilih muda, perlu mendalami rekam jejak dari para calon sebelum menentukan pilihan.

Direktur Imparsial Gufron Mabruri berpendapat gaya kampanye Prabowo yang dicitrakan gemoy dan santai ditujukan untuk menyasar pemilih dari generasi Z dan milenial. Sebab, mereka tidak mengalami peristiwa politik Indonesia sebelum 1998 atau saat Orde Baru.

"Tentu saja ada kerentanan di kalangan pemilih generasi Z dan milenial terkait bagaimana strategi kampanye (Prabowo) itu coba memanipulasi mereka," kata Gufron kepada Media Indonesia, Sabtu, 6 Januari 2024.
 

Baca juga: Bawaslu Pamekasan Nyatakan Gus Miftah Terlibat Politik Uang

Bagi Gufron, materi gemoy, politik santuy, serta joget-joget yang memenuhi konten kampanye Prabowo di media sosial merupakan upaya menutupi rekam jejak mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus tersebut. Padahal, hal-hal seperti itu tidak substansial sebagai pertimbangan memilih.

"Bagaimana pun rekam jejak itu yang akan mempengaruhi jalannya pemerintahan ke depan, sosok yang aslinya seperti apa," jelasnya.

Ia mengajak semua pemilih mencermati rekam jejak setiap capres agar tidak membeli kucing dalam karung. Catatan buruk yang melekat pada setiap kandidat, kata Gufron, perlu menjadi pertimbangan bagi pemilih.

"Misalnya diduga punya kaitan dengan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu. Kalau ada dugaan itu, layak enggak sih dipilih?" ucap Gufron. (Tri Subarkah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)