Djarot: Idealnya Prabowo Bentuk Presidential Club Antarkepala Negara

Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.

Djarot: Idealnya Prabowo Bentuk Presidential Club Antarkepala Negara

Fachri Audhia Hafiez • 6 May 2024 15:39

Jakarta: Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat menilai presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto idealnya membentuk Presidential Club antarkepala negara untuk mewujudkan perdamaian dunia. Sementara itu, Presidential Club yang rencananya dibentuk Prabowo sebagai wadah berkumpulnya presiden terdahulu.

"Sebagai negara besar idealnya Pak Prabowo bisa mendorong terbentuknya Presidential Club antarkepala negara yang mempunyai tujuan bersama yang kuat untuk mewujudkan perdamaian dunia," kata Djarot saat dihubungi Medcom.id, Senin, 6 Mei 2024.

Djarot mencontohkan Presiden pertama RI Soekarno alias Bung Karno yang mempelopori gerakan nonblok. Gerakan ini untuk memperjuangkan kemerdekaan negara terjajah di Asia dan Afrika.

Anggota Komisi IV DPR itu menekankan bahwa Indonesia merupakan negara yang strategis. Sehingga, harus mewujudkan sebuah gerakan yang strategis juga untuk kepentingan dunia.

"Indonesia sebagai negara besar dan sangat strategis secara geopolitik dan geostartegy maka sudah saatnya didorong Presidential Club antarkepala negara untuk mewujudkan perdamaian dunia," jelas Djarot.
 

Baca juga: Djarot Sebut Tak Ada Urgensi Pembentukan Presidential Club

Djarot juga menekankan program andalan Prabowo yang disampaikan saat kampanye ditunggu rakyat. Dia berharap program yang disampaikan dapat diwujudkan dengan baik.

"Tentunya rakyat menunggu apakah visi misi dan program yang disampaikan oleh presiden terpilih pada saat kampanye bisa dijalankan dengan sebaik-baiknya dan selurus-lurusnya," ujar Djarot.

Presidential Club sejatinya sebagai forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin. Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menginginkan para pemimpin di Indonesia bisa guyub untuk memajukan sebuah bangsa.

Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Presidential Club bukanlah institusi, melainkan istilah.

"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil saat dikonfirmasi, Jumat, 3 Mei 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)