Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Husen Miftahudin • 19 March 2024 18:01
Bima: Kemajuan dunia digital mutakhir menjadikan arus informasi kian tak terbendung. Hal ini menciptakan lahirnya infobesitas atau kelebihan suplai informasi yang membanjir di semua lini kehidupan.
Infobesitas itu tak terkecuali di dunia pendidikan. Ancaman seriusnya adalah banjir hoaks, berita palsu yang mesti disetop sebagai tantangan bersama.
"Untuk menangkal hoaks di dunia pendidikan, guru, siswa, dan orangtua mesti bekerja sama. Saling berkolaborasi lebih sebagai satu sinergi teman diskusi saat menghadapi hoaks di ruang belajar mengajar. Guru dan siswa mesti bijak dan kritis untuk tidak langsung mempercayai suatu informasi," ucap trainer public speaking Sonny Tulung, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 19 Maret 2024.
Sonny menyampaikan hal tersebut saat tampil dalam webinar literasi digital yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk siswa dan guru sekolah menengah pertama di Kabupaten Bima.
Sonny menambahkan, dengan pendampingan guru, siswa mesti belajar untuk bertindak bijak. Antara lain dengan selalu melakukan cek dan ricek, menelusuri kebenaran berita.
"Kalau ternyata ditemukan data dan info yang tidak valid, tidak perlu disebar. Setop di jarimu. Dengan begitu, arus penyebaran hoaks bisa dihentikan. Lalu, banjiri dengan berita pendidikan yang positif dan bertanggung jawab," urai Sonny.
Baca juga: Anies Dorong KJMU Diberikan Sampai Tuntas |