.

Fenomena Job Hugging, Rela Karier Mandek Demi Bertahan Hidup

11 September 2025 14:06

Fenomena job hugging atau terpaksa bertahan di pekerjaan yang tidak memuaskan semakin meluas di kalangan pekerja generasi milenial dan Gen Z. Pilihan sulit ini diambil bukan karena loyalitas, melainkan sebagai strategi bertahan hidup di tengah ketidakpastian ekonomi dan tingginya biaya kebutuhan.

Kondisi tersebut dipicu oleh kekhawatiran akan sulitnya mencari pekerjaan baru, maraknya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), serta kebutuhan untuk menjaga kestabilan finansial. Akibatnya, banyak pekerja muda mengorbankan kepuasan kerja dan pengembangan karier demi sebuah rasa aman.

Tomo selaku pegawai swasta, mengaku bertahan karena status karyawan tetap yang dimilikinya. Ia khawatir tidak akan mendapatkan posisi serupa jika memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain.

"Kalau boleh jujur, karena kestabilan ekonomi. Kalau dibilang berkembang enggak juga, karena masih gini-gini aja, tidak ada perkembangan dan kenaikan jabatan," kata Tomo, dikutip dari Metro Bisnis Metro TV, Kamis, 11 September 2025.

Baca juga: Dolar AS Mulai Pulih, Sikat Mata Uang Utama Dunia

Hal senada diungkapkan oleh Andi, pegawai swasta lainnya. Dia merasa pesimistis dengan kondisi pasar kerja saat ini. Menurutnya, jenjang karier yang terbatas dan minimnya dukungan pengembangan dari kantor menjadi alasan lain mengapa dia tetap bertahan.

"Inginnya sih pindah, tapi saat ekonomi yang sekarang kayaknya susah pindah juga, belum lagi bertahan hidup," ujar Andi.

Selain itu, tekanan kewajiban finansial menjadi faktor penentu yang paling memberatkan. Banyak pekerja muda yang terikat dengan cicilan, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan kebutuhan lainnya, sehingga pindah pekerjaan menjadi sebuah langkah yang sangat berisiko.

"Karena cicilan sih, seperti rumah dan lain-lain," kata Josua, pegawai swasta lainnya.

Meski memberikan keamanan finansial jangka pendek, fenomena ini dapat menghambat pertumbuhan karier para pekerja dalam jangka panjang. Mereka dihadapkan pada dilema besar antara mengejar stabilitas ekonomi atau mengambil risiko demi pengembangan diri dan kepuasan profesional.

(Daffa Yazid Fadhlan)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)