Rencana AS Caplok Gaza Dinilai Langgar Hukum Internasional

5 February 2025 22:37

Proposal Donald Trump untuk mengambil alih atau mencaplok wilayah Gaza dan mengusir paksa warga Gaza dinilai melanggar hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa. Usulan itu dikritik tajam sebab rencana pembersihan etnis oleh Trump terhadap bangsa Palestina dinilai akan memperparah penderitaan rakyat Palestina dan memicu kekacauan di kawasan Timur Tengah.

"Saya rasa apa yang ditampakkan dan disampaikan oleh Netanyahu dan Presiden Trump dalam jumpa pers tadi pagi waktu Jakarta itu menjadi sebuah mimpi buruk, menjadi sebuah tamparan, menjadi sebuah petir di siang bolong, terutama bagi masyarakat Timur Tengah," kata Analis Timur Tengah, Hasibullah Satrawi dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Rabu, 5 Februari 2025. 

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa AS hendak mencaplok wilayah Gaza, Palestina. Hal itu disampaikan di depan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Trump berdalih Gaza tidak layak huni. Namun beberapa waktu sebelumnya, Trump yang juga pebisnis real estate pernah mengungkapkan hendak membangun properti di Gaza.
 

Baca juga: Mesir dan Palestina Bahas Rencana Pemulihan Gaza Tanpa Relokasi Warga

Langkah perluasan wilayah jajahan oleh Trump itu ditentang oleh warga Palestina yang bertekad untuk terus mempertahankan Tanah Air Palestina. Sekjen PBB Antonio Guterres juga menilai rencana Trump itu sama dengan pembersihan etnis.

Meski sudah diumumkan gencatan senjata, warga Gaza yang kembali ke rumahnya yang telah hancur akibat serangan pasukan Zionis Israel menghadapi kesulitan lainnya. Selain tempat tinggal yang hancur, akses air bersih dan makanan juga masih sulit didapat. 

Begitu juga dengan akses kesehatan dan kebutuhan hak dasar lainnya. Di tengah kesulitan akibat penjajahan Zionis Israe itu, warga Gaza menyatakan optimis untuk kembali membangun Gaza meski butuh waktu lama. 

Warga Gaza juga akan mempertahankan negaranya dan terus melawan penjajahan Zionis Israel. Usai diumumkan gencatan senjata, orang-orang Gaza gembira sebab bisa kembali ke rumahnya agar tidak jatuh ke tangan penjajah Zionis Israel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)