Gaza: Bencana banjir dan longsor di yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) menarik perhatian dari penduduk berbagai negara. Termasuk Palestina.
Warga Palestina mendoakan warga yang terdampak bencana agar diberikan kekuatan dan ketabahan. Mereka mendoakan masyarakat Indonesia tetap solid agar bisa bangkit dari keterpurukan ini.
"Dengan hati yang dipenuhi kesedihan dan duka, kami menyampaikan belasungkawa dan turut berduka kepada saudara-saudara kami di Indonesia," ujar warga Gaza, sekaligus relawan kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) di Gaza, Muhammad Yasin, dalam program Primetime News Metro TV, Jumat, 5 Desember 2025.
"Indonesia yang telah mendukung dan selalu menyokong penduduk Gaza dan Palestina, baik sebelum argresi, saat agresi," katanya.
Data terbaru
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) memperbarui data korban jiwa dan pengungsi akibat bencana banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra. Hingga Jumat, 5 Desember 2025, total korban meninggal dunia mencapai 867 orang, dengan 521 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
"Kali ini kita melakukan konferensi pers di Media Center Provinsi Aceh di Kantor Gubernur. Saya akan mulai rekapitulasi korban situasi penanganan bencana per hari Jumat, tanggal 5 Desember 2025 . Total di 3 provinsi ini 867 korban meninggal dunia dan masih ada 521 lainnya hilang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Jumat, 5 Desember 2025.
(Foto: Dok. BNPB)
Ia menyatakan upaya pencarian dan pertolongan korban di tiga provinsi masih terus dilakukan. Pada hari Jumat, tim gabungan berhasil menemukan 31 jenazah tambahan.
Dengan rincian sebagai berikut:
- Sumatra Utara: 312 korban meninggal ,133 hilang
- Aceh: 345 korban meninggal 174 hilang.
- Sumatra Barat: 210 korban meninggal, 214 hilang.
"Dengan rincian untuk Sumatra Utara bertambah satu jenazah ditemukan dari Tapanuli Tengah. Untuk Sumatera Barat hari ini tim SAR gabungan kembali menemukan 10 jasad ditemukan di Agam," jelas Abdul Muhari.