Pada awal Agustus 2024, World Health Organization (WHO) mengumumkan darurat kesehatan global setelah lonjakan kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) baru di Republik Demokratik Kongo yang menyebar ke luar negeri. Untuk itu, cacar monyet harus diwaspadai. Apa saja hal yang perlu diketahui tentang cacar monyet?
Mpox bukanlah virus baru. Mpox yang dikenal sebagai cacar monyet ini telah ada sejak 1958 ketika virus ini pertama kali terdeteksi pada monyet di Denmark. Kasus pada manusia pertama kali dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970. Sejak saat itu, virus ini merebak dan terjadi wabah di Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Sebelumnya, WHO sudah menetapkan status keadaan darurat kesehatan global Mpox sebanyak dua kali yakni pada 2022 dan 2024. Hingga saat ini, penyakit telah menyebar ke lebih dari 70 negara.
Gejala Umum Cacar Monyet
- Sakit kepala
- Demam dan meriang
- Nyeri otot
- Ruam dan lesi kulit
- Kelenjar getah bening bengkak
- Kelelahan
Enam gejala tersebut mirip dengan penyakit lainnya. Namun, justru hal ini harus menambah kecurigaan masyarakat agar tidak lengah dan langsung melakukan pengecekan apabila keenam gejala di atas seluruhnya sudah terasa.
Mpox Tidak Menular Seperti Covid-19
Faktanya Mpox tidak menular seperti
Covid-19. Diketahui bahwa Covid-19 lebih cepat menular melalui udara, sehingga gejala ini membuat penderita cacar monyet dicurigai terkena Covid-19.
Meski gejalanya tidak jauh berbeda, namun menurut WHO penularan Covid-19 lebih cepat karena seorang dapat tertular penyakit ini hanya dengan menghirup tetesan kecil cairan dari orang yang terinfeksi, baik dari batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau hanya bernafas di hadapan mereka.
Sementara Mpox ditularkan melalui kontak yang sangat dekat atau berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi. Perbedaan utama antara keduanya adalah durasi interaksi dengan penderita yang akan sangat memengaruhi seorang tertular cacar monyet atau tidak.
Cara Penularan Cacar Monyet
Berdasarkan penjelasan di atas, cara penularan cacar monyet membutuhkan hubungan yang intens dan sangat dekat. Berikut potensi atau cara penularan cacar monyet:
- Saluran pernafasan
- Ciuman atau seks oral
- Kulit yang terluka atau saat berhubungan seks
- Sentuhan dengan luka atau selaput lendir
- Kontak langsung dengan hewan terinfeksi
- Kehamilan dari ibu ke janin
Vaksin Mpox Sudah Tersedia
Masyarakat tidak perlu khawatir karena sebenarnya vaksin untuk cacar monyet saat ini sudah tersedia. Meski demikian, ditegaskan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa
vaksin Mpox bukan untuk masyarakat umum.
Vaksin ini hanya diperuntukkan bagi masyarakat kategori tertentu hingga tenaga medis sebab ketersediaan vaksin yang masih sangat terbatas dan mahal. Harganya mencapai Rp3,5 juta per dosis.
Adapun vaksin Mpox yang digunakan secara global merupakan vaksin cacar yang telah dimodifikasi. Hal ini mengingat virus Mpox yang masih satu keluarga dengan virus variola penyebab cacar. Untuk itu, vaksin cacar yang dimodifikasi ini dianggap mampu memicu pembentukan kekebalan terhadap virus Mpox.
Kemungkinan tidak akan ada karantina penutupan perbatasan atau wajib vaksin bagi orang yang terkena Mpox. Mengapa? Meski penyakit ini telah menyebar ke 16 negara di Afrika selama dua tahun terakhir, pusat pencegahan penyakit di Afrika tidak merekomendasikan penutupan perbatasan manapun. Vaksin juga tidak diwajibkan.