Riau: Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memantau langsung kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Pemantauan karhutla dilakukan melalui helikopter di wilayah Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu
Terpantau ratusan hektare lahan terbakar di kawasan pesisir timur Sumatra ini. Titik api berada di sekitar area perkebunan kelapa sawit.
Listyo menyatakan proses penegakan hukum kasus karhutla sudah berjalan dengan menangkap 46 tersangka. Total luas lahan yang terbakar dalam kasus pidana ini mencapai 280 hektare.
Diduga pemilik lahan sengaja membakar area gambut untuk dijadikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Aksi pembakaran lahan ini dipilih karena lebih murah dibandingkan dengan menggunakan alat berat.
Meski tindakan ini melanggar Undang-Undang, namun pembukaan lahan dengan cara membakar tetap tetap marak terjadi di Riau. Terutama pada musim kemarau.
Sebagai informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat sedikitnya ada 500 hektare lebih lahan yang terbakar di
Riau. Lokasi terparah berada di Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu.
Kebakaran di Desa Rimba
Sementara itu, karhutla juga terjadi di Desa Rimba Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Petugas kewalahan memadamkan api karena cuaca panas ekstrem.
Petugas gabungan Manggala Agni,TNI, Polri telah berjibaku memadamkan api sejak 10 hari terakhir. Angin kencang dan cuaca panas ekstrem juga mempersulit petugas melakukan pemadaman.
Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (AU) telah berupaya melakukan operasi modifikasi cuaca untuk mempercepat turunnya hujan.
(Alfiah Ziha Rahmatul Laili)