Zein Zahiratul Fauziyyah • 21 October 2025 16:32
Jakarta: Pulau Nusakambangan kerap disebut sebagai “Alcatraz-nya Indonesia”, tempat di mana para penjahat kelas berat menjalani masa hukuman mereka. Terletak di Cilacap, Jawa Tengah, pulau ini bukan sekadar penjara, melainkan simbol ketegasan negara terhadap kejahatan besar. Dengan pengamanan super ketat dan akses yang sangat terbatas, Nusakambangan menjadi lokasi yang ditakuti bahkan oleh para narapidana sendiri.
Pulau Terisolasi yang Dijaga Ketat
Untuk mencapai Nusakambangan, satu-satunya jalur resmi adalah melalui Pelabuhan Wijayapura, Cilacap. Dari sana, kapal khusus milik petugas pemasyarakatan akan mengantar rombongan ke pulau ini.
Setiap orang yang masuk wajib melewati pemeriksaan identitas dan barang bawaan secara menyeluruh. Bahkan, aparat bersenjata lengkap dari kepolisian dan TNI turut menjaga kawasan pelabuhan hingga dermaga
Nusakambangan.
Pulau ini dikelilingi oleh perairan dengan arus deras dan ombak besar, membuatnya hampir mustahil dijangkau tanpa izin resmi. Tak hanya itu, kawasan perairan di sekitar pulau juga dikenal sebagai habitat buaya muara, yang menambah kesan angker sekaligus menjadi “penjaga alami” pulau tersebut.
Rumah bagi Para Napi Kelas Kakap
Nusakambangan menampung sejumlah lembaga pemasyarakatan berkeamanan tinggi, antara lain:
- Lapas Batu, yang dikenal menampung pelaku kejahatan berat.
- Lapas Besi, dengan tingkat keamanan paling tinggi di Nusakambangan.
- Lapas Pasir Putih, yang sering disebut sebagai tempat eksekusi mati.
Banyak narapidana terkenal pernah mendekam di sana, termasuk terpidana terorisme,
bandar narkoba, hingga pelaku pembunuhan berantai.
Setiap lapas memiliki sistem keamanan berlapis, mulai dari pagar listrik, kamera CCTV di setiap sudut, hingga patroli bersenjata 24 jam penuh.
Mimpi Buruk bagi yang Ingin Kabur
Percobaan kabur dari
Nusakambangan hampir selalu berakhir gagal. Selain pengawasan ketat dari petugas, kondisi geografis pulau menjadi penghalang alami.
Beberapa narapidana pernah mencoba melarikan diri dengan berenang menyeberangi laut, namun kebanyakan ditemukan tewas karena terseret arus laut selatan atau dimangsa buaya. Karena itulah, banyak yang menyebut bahwa kabur dari Nusakambangan sama saja dengan menjemput maut.
Selain berfungsi sebagai tempat hukuman, Nusakambangan juga mencerminkan ketegasan hukum Indonesia terhadap pelaku kejahatan berat. Pulau ini menjadi lokasi pelaksanaan hukuman mati untuk sejumlah kasus besar, termasuk kasus narkotika dan
terorisme.
Hingga kini, keberadaan Nusakambangan tetap dijaga kerahasiaannya. Pemerintah membatasi akses media dan wisatawan demi menjaga keamanan serta martabat lembaga pemasyarakatan tersebut.
Nusakambangan bukan hanya sekadar penjara. Ia adalah simbol peringatan bahwa kejahatan besar selalu berujung pada konsekuensi besar pula.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.