Zein Zahiratul Fauziyyah • 21 October 2025 11:49
Jakarta: Pulau Nusakambangan kerap dijuluki sebagai “Alcatraz-nya Indonesia”. Letaknya yang terisolasi, sistem keamanannya yang berlapis, dan penjagaan ketat dari aparat menjadikan penjara ini hampir mustahil untuk ditembus, apalagi dijadikan tempat kabur bagi narapidana.
Namun, pertanyaannya, apa yang sebenarnya terjadi jika seseorang mencoba kabur dari pulau penjara paling menakutkan di Indonesia ini?
Pulau Terisolasi dengan Sistem Keamanan Berlapis
Secara geografis, Nusakambangan berada di wilayah Cilacap, Jawa Tengah, dan dipisahkan oleh laut dari daratan utama. Pulau ini hanya bisa diakses melalui Pelabuhan Wijayapura, di mana setiap kapal yang keluar-masuk diperiksa dengan ketat oleh petugas keamanan.
Pulau seluas sekitar 210 kilometer persegi ini menjadi lokasi bagi beberapa lembaga pemasyarakatan (
lapas) dengan tingkat keamanan berbeda, mulai dari Lapas Batu, Lapas Besi, Lapas Kembang Kuning, hingga Lapas Pasir Putih. Sebagian besar narapidana yang ditempatkan di sini adalah pelaku kejahatan kelas berat seperti teroris, bandar narkoba, dan pembunuh berantai.
Mencoba Kabur Sama dengan Mengambil Jalan Panjang Menuju Kematian
Seandainya ada yang nekat melarikan diri, tantangan pertama adalah menembus penjagaan lapas yang dijaga 24 jam penuh. Setiap sudut area penjara dilengkapi kamera pengawas, menara penjaga, serta
petugas bersenjata.
Namun, bahkan jika seseorang berhasil keluar dari kompleks lapas, perjalanan menuju kebebasan masih jauh dari kata mudah. Laut di sekitar Nusakambangan terkenal berombak besar, memiliki arus kuat, dan dihuni buaya muara. Sejumlah
narapidana yang pernah mencoba kabur berakhir tenggelam atau ditemukan tewas di pesisir pulau.
Salah satu kasus yang sempat tercatat terjadi pada awal 2000-an, ketika seorang narapidana mencoba melintasi laut dengan perahu kecil rakitan. Usahanya berakhir tragis perahu hancur dihantam ombak, dan tubuhnya baru ditemukan beberapa hari kemudian di tepi pantai Cilacap.
Dengan kondisi geografis yang ekstrem dan sistem keamanan yang ketat, kemungkinan untuk lolos dari
Nusakambangan hampir nol persen.
Pengawasan Ketat di Darat dan Laut
Selain pengamanan internal, wilayah laut Nusakambangan juga menjadi
zona patroli tetap bagi TNI Angkatan Laut dan Polisi Air. Kapal patroli secara rutin berkeliling di sekitar pulau, memantau setiap pergerakan mencurigakan. Sementara itu, warga sekitar Cilacap pun dilibatkan dalam sistem pengawasan melalui laporan masyarakat jika melihat aktivitas tidak biasa di perairan sekitar.
Pengawasan berlapis inilah yang menjadikan Nusakambangan tidak hanya sebagai penjara, tapi juga simbol isolasi total bagi para pelaku kejahatan berat di Indonesia.
Mitos dan Realita Nusakambangan
Sobat
MTVN Lens, banyak cerita berkembang di masyarakat tentang narapidana yang berhasil kabur dari Nusakambangan. Namun, hingga kini belum ada bukti yang benar-benar sahih tentang keberhasilan pelarian tersebut. Mayoritas berakhir dengan kegagalan, baik karena tertangkap kembali, terseret arus laut, maupun tewas di perjalanan.
Bagi para narapidana, kabur dari Nusakambangan bukanlah jalan menuju kebebasan, melainkan perjalanan berisiko tinggi menuju kematian.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.