Gara-Gara Bendera, Misi Kemanusiaan FFC Menembus Gaza Ditunda

27 April 2024 21:45

Israel menekan Republik Guinea-Bissau untuk menarik bendera Kapal Flotilla yang akan digunakan tim kemanusiaan Freedom flotilla Break the Siege. Akibatnya misi kemanusiaan dunia menembus Gaza tersebut ditunda. 

Dibutuhkan waktu 10-15 hari untuk mempersiapkan bendera pelayaran baru. Sebab tanpa adanya bendera, dalam peraturan pelayaran, kapal-kapal kemanusiaan ini tidak diperkenankan berlayar.

Israel meminta untuk membongkar kembali bahan bantuan kemanusiaan yang sudah loading di kapal kargo. Israel ingin memeriksa barang bawaan di ketiga kapal tersebut. 

Belum ada tanggal pasti mereka akan berangkat. Tim FFC hanya bisa pasrah menunggu. Ada puluhan tim kemanusiaan tidak kuasa menahan air mata mendengar penundaan ini.
 

Baca: Ketidakmampuan Hukum Internasional Bela Palestina Jadi Perhatian Pengacara

Rencana awal mereka akan berangkat dari Istanbul, Turki pada 14 April.  Namun ditunda menjadi 21 April. Lalu ditunda lagi menjadi 24 April. Dari 24 April ditunda lagi menjadi 26 April. Hingga sekarang tidak kunjung berangkat.

Penundaan yang berlarut-larut ini membuat sebagian peserta harus pulang duluan. Mereka pulang duluan karena masalah izin tinggal dan pekerjaan lain.

Misi dari Freedom Flotilla yakni mencoba menebus Gaza melalui jalur laut membawa bantuan makanan, peralatan kesehatan, dan kebutuhan hidup masyarakat Gaza yang merupakan donasi masyarakat dunia untuk Gaza. Hal ini dikarenakan selama 7 bulan terakhir bantuan kemanusiaan masih sulit untuk menembus Gaza. 

Bantuan tersebut akan diangkut mengunakan kapal medis dengan delapan tingkat yang menampung sekitar seribu orang. 

Sekitar 30 hingga 55 negara akan ikut ambil bagian dalam misi kemanusiaan menembus Gaza dari Turki dengan menggunakan kapal laut. Tidak hanya perwakilan NGO negara Asia, tapi Eropa dan Amerika bahkan Afrika, ikut serta dalam misi kemanusiaan membuka blokade Gaza. 

Dalam misi ini, beberapa kali terjadi penundaan keberangkatan karena melihat situasi keamanan di kawasan Laut Mediterania dan kesiapan kapal. Hal ini juga menyebabkan beberapa orang mengundurkan diri. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)