Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengungkapkan, pemerintah tengah mencari jalan keluar terkait pembayaran utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau yang dikenal dengan Whoosh, agar tidak membebani APBN. Hal ini disampaikan Prasetyo, merespons sikap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak APBN dipakai untuk membayar utang proyek KCIC.
Beban utang proyek KCIC atau Whoosh yang menembus angka Rp116 triliun atau sekitar USD 7,2 miliar menjadi bom waktu bagi pemerintah. Apalagi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa blak-blakan menolak menggunakan APBN untuk memenuhi kewajiban tersebut.
Mensesneg Prasetyo Hadi mengakui pemerintah masih mencari jalan keluar agar pembayaran utang kereta cepat Whoosh tidak membebani APBN. Meski demikian, Prasetyo menilai kereta cepat atau Whoosh menjadi salah satu moda transportasi yang membantu mobilitas masyarakat, sehingga harus didukung perkembangannya.
“Beberapa waktu yang lalu juga sudah dibicarakan untuk diminta mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar. Karena faktanya kan Whoosh kemudian juga menjadi moda transportasi yang sekarang sangat membantu aktivitas seluruh masyarakat, mobilitas dari Jakarta maupun ke Bandung dan seterusnya.” kata Menteri Sekretaris Negara (
Mensesneg), Prasetyo Hadi, dikutip dari tayangan
Zona Bisnis, Metro TV, Selasa, 14 Oktober 2025.
Politikus Partai Gerindra itu menyinggung wacana perpanjangan rute Whoosh hingga ke Surabaya, Jawa Timur.
“Dan justru kita ingin sebenarnya kan itu berkembang, tidak hanya ke Jakarta dan sampai ke Bandung, mungkin juga kita sedang berpikir untuk Jakarta ke Surabaya.” ucapnya.