Politikus Partai Golkar, Idrus Marham menjadi saksi kasus suap dan gratifikasi di Kementerian Hukum dan HAM yang menyeret mantan Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej. Idrus usai diperiksa 4 jam mengaku diperiksa sebagai saksi atas tersangka Dirut PT Citra Lampia Mandiri (CLM), Helmut Hermawan.
Idrus mengaku pernah menjadi komisaris di PT Citra Lampia Mandiri (CLM). Namun, jabatannya itu tidak lama.
“Posisi pernah menjadi komisaris CLM satu hari, jadi, saya tanggal 4 Juli 2022 diangkat dalam rapat RUPS luar biasa, tapi, tanggal 5 saya sudah mengundurkan diri,” kata Idrus di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Januari 2024.
Eks Menteri Sosial (Mensos) itu mengaku langsung mengundurkan diri sehari setelah menjabat karena banyaknya masalah di PT CLM. Pertimbangan lain mengundurkan diri juga karena bukan orang yang kompeten memimpin perusahaan tersebut.
“Satu hari kan, kalau itu kan saya merasa bukan bidang saya, yang mengurusi masalah itu sehingga akan lebih bagus kalaupun ada yang mau dibantu tanpa komisaris pun bisa,” ujar Idrus.
Idrus juga mengatakan Dirut PT CLM, Helmut Hermawan pernah meminta digelar pertemuan dengan pengusaha Haji Isam agar masalah PT CLM diselesaikan secara kekeluargaan.
Sebelumnya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggugurkan status tersangka Eddy Hiariej dalam perkara dugaan suap senilai Rp8 miliar. Dengan demikian hingga saat ini ada tiga orang yang masih berstatus tersangka yaitu pemberi suap Helmut Hermawan yang ditahan 7 Desember 2023 dan tersangka penerima suap yaitu pengacara bernama Yosi Andika Mulyadi dan Yogi Arie Rukmana selaku asisten Eddy Hiariej.