Polda Jabar Bantah Aparat Sweeping Kampus Unisba dan Unpas

2 September 2025 19:12

Polda Jawa Barat menegaskan jika petugas keamanan gabungan tidak menyerang mahasiswa yang berada di dua kampus di kawasan Jalan Tamansari, Kota Bandung, pada Senin, 1 September 2025 malam. Tim gabungan disebut dilempari oleh sekelompok orang yang diduga anggota Anarko, yang kemudian menyelamatkan diri dengan masuk ke areal kampus.

Pasca-aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada Senin, 1 September, terjadi kericuhan di sekitar kampus Unisba dan Unpas di Jalan Tamansari. Beredar kabar dan video di dunia maya yang menyebut aparat kepolisian menyerang serta menembakkan gas air mata ke dalam kampus.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, saat patroli gabungan ditemukan adanya tumpukan kayu, serta ban yang dibakar di jalan Tamansari, Kota Bandung, pukul 23.30 WIB. Sehingga, jalan tersebut tak dapat dilewati kendaraan bermotor.

"Pada saat yang sama, muncul sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga merupakan kelompok Anarko. Mereka inilah awalnya yang menutup jalan dan membuat blokade di Tamansari sambil anarkis," ucap Hendra melalui keterangan resmi, Selasa 2 September 2025.
 

Baca:
Polisi Dalami Motif Pembawa Molotov saat Demo di Malang

Hendra menuturkan tim gabungan kemudian turun melakukan pengamanan, serta berupaya membubarkan massa. Pihaknya menduga, kolompok tersebut sudah merancang seolah-olah aparat menyerang UNISBA di kawasan tersebut.

"Mereka secara khusus merancang skenario provokatif dengan tujuan memancing petugas agar mundur ke arah Unisba, sehingga seolah-olah aparat menyerang kampus," ucap Hendra

Saat berupaya melakukan pengamanan, ungkap Hendra, tim patroli gabungan TNI dan Polri kemudian dilempari batu dan bom molotov. Polisi akhirnya terpaksa menembakan gas air mata ke arah kelompok dengan berpakaian sebar hitam tersebut.

"Tim kemudian menembakkan gas air mata ke jalan raya, namun tertiup angin hingga ke arah parkiran Unisba. Inilah yang kemudian dijadikan bahan provokasi oleh kelompok anarko, untuk membenturkan mahasiswa dengan petugas," kata Hendra.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Sofia Zakiah)