Zein Zahiratul Fauziyyah • 23 September 2025 15:53
Jakarta: Minuman herbal tradisional Indonesia, jamu, kini resmi ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda (Intangible Cultural Heritage of Humanity). Penetapan ini memperkuat posisi jamu tidak hanya sebagai bagian dari tradisi kesehatan masyarakat Indonesia, tetapi juga sebagai identitas budaya yang diakui dunia.
Akar Sejarah Jamu
Kata jamu diyakini berasal dari bahasa
Jawa Kuno, yakni "Djampi" yang berarti doa atau penyembuhan, serta "Oesodo" yang bermakna kesehatan. Dari makna tersebut, jamu sejak lama dipandang sebagai ramuan penyembuh yang erat kaitannya dengan budaya dan doa untuk kesehatan.
Sejarah penggunaan jamu di Indonesia diperkirakan telah berlangsung sejak abad ke-5 Masehi. Berbagai catatan kuno dari era
Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, hingga Mataram menyebutkan praktik penggunaan tanaman obat untuk pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Bukti tersebut juga dapat ditemukan pada prasasti, relief candi, hingga naskah kuno seperti Serat Primbon Jampi Jawi yang memuat ribuan resep ramuan tradisional.
Ragam Jenis dan Khasiat
Jamu hadir dalam berbagai jenis sesuai kebutuhan masyarakat. Di antaranya beras kencur, kunyit asam, sinom, pahitan, cabe puyang, hingga uyup-uyup. Salah satu yang populer, jamu kunyit asam, dikenal memiliki manfaat kesehatan seperti melawan infeksi, melindungi lambung, mengurangi kolesterol, hingga mencegah
penyakit terkait usia.
Tradisi konsumsi jamu sempat mengalami pasang surut. Namun, sejak masa penjajahan Jepang hingga era kemerdekaan, jamu kembali memperoleh tempat istimewa di masyarakat. Perkembangan teknologi juga mendorong jamu bertransformasi dalam bentuk yang lebih modern, seperti kapsul dan serbuk instan, tanpa meninggalkan fungsi tradisionalnya.
Identitas Budaya yang Mendunia
Dengan pengakuan dari UNESCO, jamu kini tidak hanya dipandang sebagai ramuan kesehatan, tetapi juga simbol
budaya yang menegaskan kekayaan tradisi Indonesia di mata dunia. Hal ini sekaligus menjadi dorongan bagi masyarakat untuk terus melestarikan tradisi minum jamu di tengah arus modernisasi.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.