Realisasi APBN Agustus 2025 Mengalami Defisit, Naik Dua Kali Lipat dari Tahun Lalu

Menteri Keuangan (Menkeu) Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per Agustus 2025 mencatat defisit Rp321,6 triliun atau setara 1,35 persen produk domestik bruto (PDB).

Purbaya mengungkapkan, defisit yang melebar menunjukkan lambannya belanja pemerintah. Hingga Agustus realisasi belanja baru mencapai Rp1.960,3 triliun atau hanya 55,6 persen dari target outlook. 

"Belanja negara mencapai Rp1.960,3 triliun 55,6 persen terhadap outlook, defisit APBN Rp321,6 triliun atau 1,35 persen dari PDB. Keseimbangan primer masih Rp22,0 triliun." kata Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, dikutip dari tayangan Headline News, Metro TV, Selasa, 23 September 2025.
 

Baca juga: Menkeu Purbaya: APBN 2026 Akan Percepat Perputaran Ekonomi

Devisit lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Di tahun 2024, defisit masih ada di angka Rp153,4 triliun atau 0,69 persen PDB. Selain itu, pendapatan negara turun drastis menjadi Rp1.638,7 triliun dari Rp1.777,3 triliun pada Agustus 2024. 

Menkeu Purbaya menegaskan, pemerintah harus mengakselerasi belanja dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di empat bulan terakhir tahun anggaran ini.  

"Jadi kalau dilihat dari sini harusnya negatif keseimbangan penerimaan baik sampai dengan akhir tahun, jadi masih ada belanja pemerintah yang mesti dipercepat lagi," ucap Purbaya.