LSI Denny JA Ungkap Fenomena Golput di Pilkada 2024 Meningkat

5 December 2024 09:05

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap fenomena golput yang meningkat di Pilkada 2024. Tujuh provinsi besar dengan populasi besar juga menunjukkan angka partisipasi yang rendah.

Tujuh provinsi tersebut, yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Terdapat kenaikan angka rata-rata golput sebesar 6,23?ri Pemilihan Gubernur (Pilgub) sebelumnya.

"DKI Jakarta misalnya. Angka golput pada Pilgub sebelumnya putaran pertama itu hanya 20,5%. Saat ini, golput di Provinisi DKI mencapai 46,91%. Ini jauh sekali, dua kali lipat naiknya," kata Direktur KCI LSI Denny JA Adjie Alfaraby, Rabu, 4 Desember 2024.

"Untuk angka golput di Banten pada Pilgub sebelumnya naik sedikit dari 36,1%, kini menjadi 37,78% pada Pilgub 2024. Sedangkan, Jawa Barat terjadi kenaikan signifikan dari 29,7% di Pilgub sebelumnya, menjadi 36,98%di Pilgub 2024," tambahnya.
 

Baca juga: Angka Golput Pilkada Tinggi, Sistem Pemilu Serentak Bakal Dievaluasi

Adjie mengatakan angka golput di Jawa Timur pada Pilgub sebelumnya naik dari 33,08%, menjadi 34,68% pada Pilgub 2024. Di Sumatera Utara pada Pilgub sebelumnya 38,22%, tahun ini naik signifikan menjadi 46,41%.

Jawa Tengah, kata Adjie, turun sedikit dari Pilgub sebelumnya 32,36% menjadi 29,48% pada Pilgub 2024. Terakhir, angka golput naik di Provinsi Sulawesi Selatan pada Pilgub sebelumnya 29,84%, kini di Pilgub 2024 menjadi 31,14%.

"Jika kita jumlahkan, terdapat kenaikan angka rata-rata golput pada Pilkada 2024, yakni 6,23?ri Pilgub sebelumnya," paparnya.

Ada empat faktor yang dianggap menjadi alasan rendahnya partisipasi masyarakat dalam Pilgub. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor kelelahan pemilu, kandidat yang kurang pesonanya, masyarakat kurang yakin adanya perubahan setelah pergantian pemimpin, dan bertambahnya apatisme politik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)