.,
26 November 2025 13:03
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka melaporkan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 kepada Presiden Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan Jakarta. Keduanya membahas upaya tindak lanjut berbagai kesepakatan dan kerja sama internasional yang telah dibahas oleh para pemimpin negara.
Momen pertemuan itu diunggah oleh Sekretaris Kabinet (Setkab) Teddy Indra Wijaya melalui akun media sosial (medsos) pribadinya. Teddy menjelaskan, Wapres Gibran melaporkan berbagai kegiatan yang diikuti selama KTT G20.
Mulai dari sesi pleno dan pertemuan penting yang membahas isu strategis. Misalnya, ketahanan pangan, ekonomi digital, dan kecerdasan artifisial.
Dalam forum tersebut, Wapres Gibran juga menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong pemerataan akses teknologi dan kemitraan global yang berkeadilan.
Selain itu, Wapres Gibran juga menyampaikan salam hangat dari para pemimpin dunia kepada Presiden Prabowo sebagai bentuk penghormatan dan hubungan diplomatik yang erat antara Indonesia dengan negara-negara yang hadir di KTT G20.
Seperti diketahui, KTT G20 berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan. KTT G20 berlangsung selama tiga hari, yakni 21-23 November 2025.
Wapres memulai rangkaian kegiatannya di Afrika Selatan dengan menghadiri Indonesia-Afrika CEO Forum pada Jumat, 21 November 2025. Kemudian, Gibran menghadiri KTT G20 di Johannesburg Expo Center pada Sabtu, 22 November 2025, dan Minggu, 23 November 2025, serta melaksanakan pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara mitra.
Pada KTT G20, Gibran menyampaikan pidato dalam tiga sesi. Pada sesi pertama yang membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang. Gibran juga berbicara mengenai inklusi keuangan yang dapat meminimalisasi ketimpangan.
Wapres Gibran memperkenalkan sistem pembayaran digital QRIS karya anak bangsa yang telah mendorong partisipasi ekonomi masyarakat dan mengurangi ketimpangan. Pada sesi tersebut juga Wapres berbicara mengenai kripto dan token digital.
Menurut Wapres mata uang digital tersebut dapat menciptakan peluang sekaligus risiko. "Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang ekonomi intelijen," kata Gibran.

(Wapres Gibran menghadiri KTT G20 yang berlangsung selama tiga hari, yakni 21-23 November 2025. Foto: ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Sementara pada sesi kedua, Gibran mempromosikan konsep ketahahan berkelanjutan. Dengan kondisi geografis Indonesia yang terletak di Cincin Api Pasifik, Indonesia menghadapi lebih dari 3 ribu bencana setiap tahun.
Oleh karena itu, bagi Indonesia, ketahanan bukan hanya slogan, melainkan kenyataan dan keharusan yang harus dihadapi sehari-hari.
Gibran menyatakan program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto merupakan investasi strategis. Hal ini engingat ketahanan pangan dan program MBG bukan sekadar agenda ekonomi.
"Presiden Indonesia berfokus pada ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis bagi 80 juta pelajar dan ibu hamil sebagai investasi strategis. Hal ini mendorong penggunaan produk lokal, memberdayakan petani dan peternak, sekaligus memperluas kegiatan ekonomi di berbagai bidang," kata Gibran.
Pada sesi ketiga, Wapres berbicara soal kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI) dan mineral kritis yang berperan penting menuju transisi energi dan industri berteknologi tinggi. Tema tersebut, kata Gibran, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo.
(Nada Nisrina)