Kemarau panjang mengakibatkan 66 desa di 14 kecamatan di Trenggalek, Jawa Timur mengalami kekeringan ekstrem. Pasokan air di sumur warga menyusut drastis hingga kering total.
Dampak kekeringan di Trenggalek, Jawa Timur, semakin parah. Berdasarkan data BPBD Trenggalek, jumlah desa yang terdampak krisis air mencapai 66 desa dan kelurahan yang tersebar di seluruh kecamatan.
Kepala BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono mengatakan, kondisi kekeringan tahun ini lebih parah dibandingkan tahun lalu yang terjadi di 56 desa. Bahkan beberapa desa yang sebelumnya tidak terdampak kekeringan saat ini juga
kekurangan air.
Jumlah warga yang terdampak kekeringan mencapai lebih dari 14 ribu kepala keluarga (KK) atau 34 ribu jiwa. Wilayah paling parah berada di Kecamatan Panggul, karena hampir seluruh desa mengalami
kekeringan.
Untuk mengatasi dampak kekeringan, BPBD Trenggalek terus menggelontorkan bantuan air bersih kepada desa dan kelurahan yang terdampak. Hingga saat ini, jumlah bantuan air bersih yang disalurkan mencapai 1.122 tangki atau 5,6 juta liter.