Fakta Baru Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang Bank Pemerintah

28 August 2025 15:25

Jakarta: Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polrestabes Semarang menangkap salah satu pelaku penculikan kacab bank pemerintah, Mohammad Ilham Pradipta. Pelaku RS yang sempat melarikan diri, ditangkap di Semarang, Jawa Tengah.

Hingga kini sebanyak 15 orang ditangkap dan dijadikan tersangka terkait pembunuhan Ilham Pradipta. Tersangka AT, RS, RAH ditangkap di Johar Baru, Jakarta Pusat. Sementara C ditangkap di PIK, Jakarta utara. 

Ada juga tersangka DH, YJ, dan A ditangkap di Solo Jawa Tengah, sementara RW diringkus di Bandara NTT. Sedangkan tujuh tersangka lainnya belum diungkap didentitasnya.


Terbagi dalam 4 klaster


Polda Metro Jaya menyebutkan 15 tersangka penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta terbagi ke dalam beberapa klaster.

Klaster pertama aktor intelektual, kedua klaster yang membuntuti, klaster ketiga yang menculik dan klaster keempat yang melakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban," kata Kepala Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim di Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025.
 
Baca juga: Polisi Tangkap Rochmat Sukur, Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank Pemerintah


Hingga kini, baru delapan tersangka yang diketahui peran atau klasternya dalam tindak kriminal tersebut.

Tersangka C, DH, YJ dan AA berperan sebagai aktor intelektual atau otak aksi kriminal, sementara tersangka berinisial AT, RS, RAH dan RW berperan sebagai penculik.

Kepolisian belum membeberkan inisial, peran serta rincian penangkapan dari ketujuh tersangka lainnya.


Latar belakang aktor intelektual


Salah satu aktor intelektual penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham Pradipta adalah DH. Dia ditangkap di Solo pada Sabtu, 23 Agustus malam. 

DH adalah seorang pengusaha bimbingan belajar (bimbel) dalam jaringan (online), motivator, pemilik yayasan amal, dan merupakan mahasiswa S2 perguruan tinggi ternama Yogyakarta, UGM.

Sementara itu terkait dugaan keterlibatan aparat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta, Kapuspen TNI Brigjen Freddy Ardianzah, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi resmi dari Polda Metro Jaya terkait adanya dugaan keterlibatan oknum TNI.

TNI menegaskan akan menindak tegas jika ada prajuritnya yang terbukti terlibat dalam kejahatan tersebut.

"Kami menegaskan bahwa tindak kejahatan seperti penculikan dan pembunuhan merupkana pelanggaran berat yang tidak dapat ditoleransi. Harus ditindak tegas apabila ada yang terbukti bersalah. Tidak ada kalimat melindungi prajurit yang terbukti bersalah. Sebagai seorang prajurit kami tunduk kepada hukum dan memegang teguh disiplin keprajuritan. Mari sama-sama kita tegakkan keadilan bagi semua pihak, apalagi rakyat yang menjadi korban," kata Brigjen Freddy. 

Sumber: Redaksi Metro TV 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Wijokongko)