Bank Indonesia Tahan BI-Rate di Level 6%

7 March 2024 14:08

Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan (BI-Rate) pada level 6?lam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia. Keputusan mempertahankan BI-Rate konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 Februari 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%.

"Keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6% tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, termasuk digitalisasi transaksi keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah juga terus didorong untuk meningkatkan volume transaksi dan memperluas inklusi ekonomi-keuangan digital," ungkap Perry.

Untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar valas dan strategi operasi moneter melalui optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

Hingga 20 Februari 2024, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp391,82 triliun, 1,89 miliar dolar AS, dan 265 juta dolar AS. Selain itu untuk menjaga inflasi tetap terjaga, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi pengendalian inflasi melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah untuk mengendalikan harga pangan. 

Bank Indonesia meyakini inflasi 2024 tetap akan rendah dan terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Tidak hanya itu, koordinasi kebijakan Bank Indonesia dan kebijakan fiskal pemerintah juga terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)