3 March 2025 16:41
Pembicaraan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan wakilnya JD Vance berakhir dengan pertengkaran panas di depan media di ruang oval Gedung Putih pada Jumat, 28 Februari 2025. Pertemuan itu sebetulnya bermula sangat baik. Kedua pemimpin itu berjabat tangan dan bertukar sapa dengan sopan selama 40 menit pertama.
Keduanya juga tampak berbicara dengan sopan santun dan baik di hadapan media.
Pertemuan itu bertujuan untuk membahas pembagian sumber daya mineral. Namun, setelah pertemuan, kesempatan berfoto diplomatik di ruang oval menjadi ajang pertengkaran sengit. Setelah VP JD Vance menjawab pertanyaan wartawan, tiba-tiba Zelenskyy mempertanyakan seruan Vance untuk diplomasi dengan Rusia.
Menurut Zelenskyy diplomasi selama ini dengan Rusia tidak berjalan. Setelah pertanyaan itu, Zelenskyy dan Vance kemudian beradu argumen selama beberapa menit.
Baca: Netanyahu Mengakui Gunakan Kelaparan sebagai Alat Menekan Hamas |
Zelenskyy kemudian mengatakan soal lautan yang indah bisa dirasakan oleh AS di masa mendatang. Mendengar perkataan Zelenskyy yang menyinggung AS, Trump menggertak “Jangan dikte kami soal apa yang kami rasakan. Tanpa bantuan AS, Ukraina pasti jatuh di tangan Rusia. Zelenskyy tak memegang kendali saat ini, dan anda memancing perang dunia ke-3,” ungkapnya.
Trump menuduh Zelenskyy tidak menghormati AS. Mendengarnya, Zelenskyy tidak mau kalah. Adu argumen itu disambut ucapan Vance bahwa Zelenskyy tidak menghormati AS di hadapan media.
Dalam adu argumen itu, Trump menyebut akan menarik dukungan dari AS kepada Ukraina. Trump juga menyebut Zelenskyy tidak begitu berterimakasih atas kontribusi AS. Trump menutup pertemuan tersebut dengan menyebut Zalanskyy tidak siap untuk perdamaian.