BMKG Minta Masyarakat Waspada Eskalasi Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun

17 December 2024 16:57

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada terhadap adanya eskalasi cuaca ekstrem di akhir tahun. Cuaca ekstrem ini dikhawatirkan akan berdampak pada potensi bencana di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Peningkatan intensitas hujan di wilayah Indonesia ini yang perlu diperhatikan dan potensi yang mengikuti seperti misalnya angin kencang, kilat dan petir, dan gelombang tinggi masih dapat diprediksi terjadi sampai dengan seminggu ke depan," kata Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Ida Pramuwardani dalam tayangan Newsline, Metro TV, Selasa, 17 Desember 2024. 

Menurut Ida, hal itu terjadi akibat aktivitas monsun Asia yang kini aktif di wilayah Indonesia sehingga dapat mengangkat masa udara dan membentuk awan-awan hujan. Apalagi, Indonesia kini sedang mengalami fenomena La Nina lemah yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan uap air sehingga dapat membentuk awan hujan di wilayah Indonesia.

"Selain itu adanya aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO), kemudian gelombang ekuator lainnya di beberapa wilayah Indonesia juga dapat mendorong semakin intensnya potensi hujan," ujar Ida. 
 

Baca juga: BMKG Modifikasi Cuaca Antisipasi Cuaca Ekstrem saat Nataru

Daerah-daerah yang perlu diwaspadai antara lain Bengkulu, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Pulau Jawa, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Daerah-daerah tersebut  diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi hingga lebat.

"Kemudian Bali dan Nusa Tenggara Timur ini juga perlu diperhatikan karena dalam beberapa hari ke depan juga diprediksi akan meningkat intensitas hujannya. Kemudian juga di wilayah Maluku, terutama Maluku Utara dan sebagian besar Papua, itu perlu diperhatikan," ungkap Ida.

Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada musim hujan, termasuk wilayah Jawa yang akan memasuki puncak musim hujan. Oleh karena itu, Ida mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena frekuensi hujan saat puncak musim hujan menyebabkan cuaca ekstrem.

"Misalnya angin kencang akan semakin sering, kemudian durasi hujannya juga akan semakin lama dan intensitas hujannya juga akan semakin tinggi. Jadi, perlu diperhatikan dampak dari peningkatan cuaca ekstrem ini berupa potensi bencana hidrometeorologis, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor," jelasnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)