Operasi Gerak Cepat Polri Bantu Pulihkan Wilayah Terdampak Bencana Sumatra

20 December 2025 16:27

Cuaca ekstrem yang dipicu oleh badai tropis mengakibatkan curah hujan tinggi dan memicu bencana banjir bandang serta tanah longsor di tiga provinsi sekaligus, yakni Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar). Bencana ini mengakibatkan kerusakan masif dan menelan korban jiwa yang cukup besar.

Berdasarkan data yang dihimpun Polri per 9 Desember 2025, terdapat 220 kejadian di Aceh, yang didominasi oleh 137 kasus banjir. Sumut mencatatkan angka tertinggi dengan 907 kejadian bencana, termasuk 623 kasus banjir dan 250 tanah longsor. Sementara di Sumbar, tercatat 474 kejadian bencana.

Dampak dari bencana ini sangat memprihatinkan. Masyarakat tidak hanya kehilangan harta benda dan tempat tinggal, tetapi juga anggota keluarga. Tercatat sebanyak 1.053 orang dinyatakan meninggal dunia, 200 orang hilang, dan sedikitnya 7.000 orang mengalami luka-luka.

Banyak rumah yang kini hanya menyisakan rangka kayu dan lumpur, menghanyutkan kenangan, serta memupus keyakinan warga akan hari esok. 

Merespons situasi darurat tersebut, Polri langsung bergerak cepat dengan menyiapkan bantuan logistik dan personel untuk mempercepat pemulihan pascabencana. Bantuan yang disiapkan meliputi paket sembako, makanan siap saji, pakaian, obat-obatan, keperluan ibu dan anak, hingga alat generator listrik untuk menyuplai energi di lokasi terdampak.

Tak hanya logistik, Polri juga memberangkatkan ratusan personel ahli yang terdiri dari Brimob, Sabhara, operator K9 (anjing pelacak), tim DVI (Identification), tim Trauma Healing, Inafis, dokkes, hingga tim humas.
 



Pengiriman bantuan dilepas langsung dari Mako Polisi Udara, Pondok Cabe, menggunakan dua pesawat angkut utama, yakni Pesawat CN295 (Nomor Registrasi P4501) dan Pesawat Fokker 27 (Nomor Registrasi P4401)

Setelah mendarat, bantuan segera dipindahkan ke truk dan helikopter untuk didistribusikan ke titik-titik pengungsian melalui jalur darat, laut, dan udara.

Tantangan berat dihadapi personel di lapangan. Banyak akses jalan yang terputus akibat genangan lumpur dan banjir. Untuk daerah yang masih bisa dilalui, Polri menggunakan kendaraan taktis untuk menyerahkan bantuan secara langsung.


(Foto: tangkap layar Metro TV)

Namun, bagi wilayah yang terisolir, Polri mengerahkan armada helikopter sebagai strategi utama. Meski medan berat dan keselamatan personel menjadi taruhan, Polri berkomitmen menjadikan masyarakat di daerah terisolir sebagai prioritas.

"Misi kemanusiaan ini adalah bentuk pelayanan Polri kepada masyarakat yang tertimpa musibah. Kami pastikan bantuan sampai ke tangan mereka yang membutuhkan, termasuk ke titik paling sulit sekalipun," tegas pihak Polri dalam pernyataan resminya.

Hingga saat ini, personel kepolisian masih terus bekerja melakukan pencarian korban hilang di lapangan. Sekaligus memberikan pendampingan psikologis melalui tim trauma healing bagi para penyintas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Gervin Nathaniel Purba)