Korban terdampak banjir bandang di Aceh Tengah menjelaskan kondisi terkini usai bencana. (Dokumentasi/Metro TV)
Silvana Febiari • 18 December 2025 09:24
Aceh Tengah: Korban banjir bandang di Aceh Tengah berharap adanya perhatian serius dari pemerintah pusat, khususnya dalam penyediaan hunian sementara. Menurut salah satu korban terdampak, Dedi Aramiko, hunian tersebut sangat dibutuhkan agar para korban dapat kembali beraktivitas dan melanjutkan kehidupan sehari-hari.
“Saya sangat memohon kepada pemerintah pusat untuk segera membangun hunian sementara, karena saat ini kondisi kami di posko pengungsian sangat minim dan sangat kekurangan,” kata Dedi dalam tayangan Breaking News, Metro TV, Kamis, 18 Desember 2025.
Dedi mengungkapkan kondisi pengungsian saat ini sangat memprihatinkan. Para korban masih bertahan di
posko pengungsian dengan fasilitas yang sangat terbatas.
"Untuk kebutuhan-kebutuhan kami di posko banyak keterbatasan dan kekurangan," ujarnya.
Dengan adanya tempat tinggal yang lebih layak, masyarakat terdampak berharap bisa bangkit dan melanjutkan hidup, termasuk bekerja dan memenuhi kebutuhan keluarga. “Harapan kami, hunian sementara itu tidak jauh dari kampung kami, karena kami sehari-hari bekerja menggarap
pertanian. Setidaknya kami bisa menyambi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tambah Dedi.

Bencana alam. Foto: Antara
Selain persoalan hunian, Dedi juga menjelaskan bahwa wilayah Aceh Tengah saat ini masih terisolir melalui jalur darat. Hingga kini, akses darat belum dapat dilalui akibat dampak banjir bandang, sehingga distribusi bantuan terkendala.
“Untuk saat ini, Aceh Tengah masih terisolir melalui jalur darat. Selama ini bantuan dari pemerintah pusat disalurkan melalui jalur udara, karena memang jalur darat belum bisa dilalui,” pungkas Dedi.