Menuju Indonesia Emas 2045, LPDP Tetapkan 8 Jurusan Prioritas

Zein Zahiratul Fauziyyah • 14 November 2025 11:14

Jakarta: Dalam upaya memperkuat daya saing bangsa dan memastikan tercapainya visi Indonesia Emas 2045, pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) resmi menetapkan delapan bidang studi prioritas yang akan menjadi fokus pembiayaan beasiswa mulai tahun 2026. Kebijakan ini lahir sebagai respons terhadap kebutuhan nasional terhadap talenta unggul di sektor-sektor strategis, baik di bidang teknologi maupun sosial-humaniora.

Penguatan STEM dan SHAPE untuk Masa Depan Indonesia

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, menegaskan bahwa pembangunan talenta Indonesia tidak dapat hanya bertumpu pada bidang sains dan teknologi. Meski target penerima beasiswa 2025 mengarahkan 65 persen kuota kepada rumpun STEM, LPDP tetap membuka ruang besar bagi disiplin SHAPE (Social, Humanities, Arts for People and Economy) yang berperan menjaga keseimbangan pembangunan.

“Teknologi harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat. Karena itu, peran sosial-humaniora tetap penting,” ujar Dwi dikutip dari laman resmi LPDP, Jumat, 14 November 2025.
 

Senada dengan itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Ojat Darojat, menekankan perlunya tata kelola beasiswa yang berpijak pada kebutuhan nasional. Ia menyebut pendekatan multidisipliner sebagai kunci agar lulusan LPDP mampu menjawab tantangan pembangunan Indonesia dalam dua dekade mendatang.

8 Jurusan Prioritas LPDP untuk 2026

Berikut delapan bidang prioritas yang akan menjadi fokus pembiayaan LPDP, sejalan dengan agenda strategis menuju Indonesia Emas 2045:
  • Pangan (untuk memperkuat ketahanan pangan nasional)
  • Energi (termasuk energi baru terbarukan dan teknologi penyimpanan energi)
  • Maritim (mendukung Indonesia sebagai poros maritim dunia)
  • Kesehatan (pengembangan biomedis, epidemiologi, dan layanan kesehatan modern)
  • Digitalisasi (mencakup AI, siber, big data, hingga transformasi digital publik)
  • Pertahanan (strategi keamanan, teknologi pertahanan, serta geopolitik)
  • Hilirisasi (penguatan industri pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah)
  • Manufaktur Maju (robotika, otomasi, teknologi produksi canggih)
Delapan sektor ini dipilih bukan hanya untuk memperkuat kapasitas nasional, tetapi juga untuk mempercepat inovasi dan mengurangi ketergantungan pada produk serta teknologi dari luar negeri.

Infrastruktur Baru Bagi Talenta Indonesia

Dalam mendukung ekosistem riset nasional, LPDP juga menyiapkan Regional Advanced Laboratory for AI and Humanity, sebuah pusat penelitian multidisipliner berbasis kolaborasi. Enam wilayah telah ditetapkan sebagai lokasi laboratorium yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali–Nusa Tenggara, dan Papua.

Laboratorium ini diharapkan menjadi katalis pemerataan akses teknologi, sekaligus mempertemukan bidang STEM dan SHAPE dalam satu ruang inovasi terpadu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Zein Zahiratul Fauziyyah)