Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut realisasi investasi Indonesia selama semester I-2025 mencapai Rp942,9 triliun, atau meningkat 13,6 persen. Naiknya investasi tersebut turut mendongkrak penyerapan tenaga kerja.
"Investasi kita lihat capaian di semester I mencapai Rp942 triliun atau naik 13,6 persen, dan serapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang," kata Airlangga, dalam program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Kamis, 16 Oktober 2025.
Sementara itu, realisasi investasi hilirisasi tercatat mencapai Rp280,8 triliun atau tumbuh 54,8 persen secara tahunan (yoy). Total realisasi investasi hilirisasi sebesar 29,8 persen dari total keseluruhan investasi pada semester I 2025.
"Realisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebesar Rp294,4 triliun dan mempekerjakan 187.376 orang," ungkap Airlangga.
Acara "
1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8?onomic Growth" ini dihadirkan sebagai wadah diskusi strategis untuk menelaah capaian, tantangan, dan langkah konkret menuju target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029 sesuai yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Sejak awal masa pemerintahan, Prabowo-Gibran menempatkan pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas utama. Sejumlah kebijakan telah difokuskan pada percepatan hilirisasi industri, penguatan sumber daya manusia, peningkatan investasi, transformasi digital, penguatan UMKM dan koperasi, industri kreatif, serta ketahanan pangan.
Namun, perjalanan menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen bukanlah perkara mudah. Fluktuasi global, tantangan ekspor-impor, serta dinamika investasi menjadi faktor yang harus diantisipasi secara strategis. Melalui forum ini, berbagai pemangku kepentingan akan membahas langkah-langkah taktis untuk menjawab tantangan tersebut.
Forum ini akan menghadirkan 8 menteri, 8 CEO, dan 8 ekonom yang akan berdialog lintas sektor dalam format talkshow dan sesi tanya jawab. Acara akan dibuka dengan keynote speech Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, disusul paparan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.