Ketua AMPI Karo Disebut Dalang Pembakaran Rumah Wartawan Tribarta TV

11 July 2024 20:37

Jakarta: Kapolda Sumut Komjen Agung Setya Ima menyebut Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Tanah Karo, Bebas Ginting, turut terlibat sebagai dalang pembakaran rumah wartawab Tribarta TV Sempurna Pasaribu.

Dari hasil pemeriksaan dan bukti yang ada, Bebas Ginting diketahui berperan sebagai perencana pembakaran. Dia juga memberikan imbalan kepada dua eksekutor pembakaran rumah Sempurna, yakni RAS dan YT. 

Namun Agung belum bisa menjelaskan motif dari peristiwa pembakaran tersebut. Pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
 

Baca: 2 Terduga Eksekutor Pembakaran Rumah Wartawan Sempurna Pasaribu Ditangkap

Aksi pembakaran oleh RAS dan YT terekam kamera CCTV di sekitar lokasi. Kedua pelaku terekam saat berangkat maupun pulang dari rumah korban dengan mengendarai sepeda motor.

Agung mengatakan, CCTV merekam pada Kamis, 27 Juni 2024, dihihari, pada pukul 03.12 hingga pukul 03.18. Mereka berangkat dan kembali ke posko. Untuk pelaku YT terlihat mengenakan selimut berwarna merah muda.

"CCTV ini bagian dari penggunaan metode modern Scientific Crime Investigation (CSI) oleh penyidik Polda Sumut ungkap kasus pembakaran. Tentu ada cara lain dalam metode ini selain CCTV," ungkap Agung di Medan, Selasa, 9 Juli 2024.

Decoder rekaman CCTV tersebut, kini sudah disita oleh penyidik sebagai alat bukti menjerat pelaku. Kedua eksekutor juga terlihat di rekaman CCTV melakukan perjalan di lokasi, baik saat survei di rumah Sempurna Pasaribu, memastikan kemudian eksekusi dengan menyemprotkan cairan mudah terbakar sudah dicampur Pertalite-solar ke rumah korban.

Scientific Crime Investigation merupakan metode memadukan antara teknik prosedur, dan teori ilmiah untuk mengumpulkan bukti dalam melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum. Metode ini digunakan agar polisi mendapatkan kesimpulan berdasarkan keidentikan dari berbagai sudut pandang disiplin keilmuan, sehingga penyebab kebakaran itu dapat terungkap secara terang-benerang.

Jenderal bintang 3 ini mengatakan, penyidik juga menemukan 2 botol bekas minuman mineral yang digunakan untuk menyiramkan BBM jenis Pertalite dicampur solar, abu bekas pembakaran atau jelaga, termasuk siapa saja keduanya berkomunikasi.

"Kita periksa dan Analisa bukti-bukti kita temukan tersebut secara ilmiah untuk dilakukan identifikasi hingga akhirnya diambil kesimpulan siapa pelaku pembakaran," ungkap Komjen Agung.



Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Gervin Nathaniel Purba)