Situasi Geopolitik di Timur Tengah Diprediksi Berubah

10 December 2024 13:48

Analis Pertahanan dan Keamanan Nasional Agung Sasongkojati prediksi terjadi perubahan situasi geopolitik di daerah Timur Tengah sekitar Irak, Suria, Lebanon, dan Palestina. Prediksi itu diungkap pasca-tumbangnya rezim Assad di Suriah.

"Memang kita selalu predik bahwa setelah Arab Spring sekitar 14 tahun yang lalu, itu hampir semua negara di Timur Tengah, negara-negara otoriter, bekas perang dingin itu sudah tumbang satu per satu dengan Arab Spring," kata Agung dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Selasa, 10 Desember 2024.

Arab Spring, kata Agung, didesain untuk menggantikan negera-negara Timur Tengah dengan pemerintahan yang lebih ramah terhadap barat. Namun, Suriah ternyata bisa survive dari Arab Spring.

"Namun kita ketahui bahwa semua hal-hal yang terjadi di area Suriah dan sekitarnya itu sebetulnya konflik antara pihak-pihak yang mempunyai power yang besar. Itu bisa kita lihat bahwa yang bermain di Suriah itu ada banyak negara, khususnya negara seperti Israel, kemudian Amerika Serikat, Rusia, Iran, dan beberapa negara Arab, termasuk Turki yang semuanya memiliki kepentingan," jelas Agung.
 

Baca juga: Suriah Memasuki Babak Baru dengan Damai

Agung mencontohkan negara Turki. Menurutnya, Turki sangat tidak menginginkan Suriah terpecah-pecah karena itu bisa menimbulnya kekuatan separatis Kurdi di wilayah Suriah.

"Seperti kita ketahui bahwa Irak, Syria, dan Turki itu adalah tempat dari sebuah entitas besar yaitu Kurdi, Kurdistan sebetulnya. Namun, mereka akibat kolonialisme di masa lampau tidak berhasil menciptakan negara akhirnya terpecah menjadi di beberapa negara," ujar Agung. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)