Capaian 1 Dekade Jokowi dalam Pemerataan Transportasi & EBT

19 October 2024 18:47

10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, pemerataan akses transportasi dan pengembangan energi terbarukan menjadi fokus utama. Pembangunan pelabuhan, bandara serta jalan diperluas hingga ke semua wilayah Indonesia, karena di sinilah pintu-pintu potensi pergerakan ekonomi bisa terbuka.

Pemerintah menargetkan total 2.700 Km jalan tol baru yang fungsional dengan saat ini telah mencapai 2.200 Km. Ini adalah pencapaian yang signifikan mengingat pada 2014, hanya ada sekitar 780 Km jalan tol yang beroperasional di seluruh Indonesia. Dengan demikian dalam satu dekade, panjang jalan tol di Indonesia telah meningkat hampir tiga kali lipat.

Pemerintah tidak hanya fokus pada daerah-daerah pusat ekonomi seperti Jawa dan juga Sumatra, tetapi juga memperluas proyek pembangunan ke wilayah-wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Pembangunan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua wilayah Indonesia bisa terhubung dan berkontribusi dalam perekonomian nasional. 

Pembangunan jalan nasional dalam kondisi baik ini telah bertambah hingga 6.000 Km. Ini mencakup wilayah-wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan dan NTT.

Bicara soal pembangunan, pemerintah juga mengebut pembangunan-pembangunan bandara dan pelabuhan. Ada 27 bandar udara baru, di antaranya: 

  1. Bandara Letung Anambas, Kepulauan Riau 
  2. Bandara Tambelan, Kepulauan Riau
  3. Bandara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh, Kalimantan Tengah
  4. Bandara Singkawang, Kalimantan Barat
  5. Bandara Tebelian, Kalimantan Barat
  6. Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, Kalimantan Timur
  7. Bandara Morowali, Sulawesi Tengah
  8. Bandara Siau, Sulawesi Utara
  9. Bandara Miangas, Sulawesi Utara
  10. Bandara Buntu Kunik, Sulawesi Selatan
  11. Bandara Banggai Laut, Sulawesi Tengah
  12. Bandara Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara
  13. Bandara Pohuwato, Gorontalo
  14. Bandara Rokot Sipora, Sumatera Barat
  15. Bandara Mandailing Natal, Sumatera Utara
  16. Bandara Koroway Batu, Papua
  17. Bandara Werur, Papua
  18. Bandara Kabir, Nusa Tenggara Timur
  19. Bandara Siboru, Papua Barat
  20. Bandara Nabire Baru, Papua Tengah
  21. Bandara Namniwel, Maluku
  22. Bandara Sobaham, Yahukimo
  23. Bandara Kertajati, Jawa Barat
  24. Bandara Ngloram, Jawa Tengah
  25. Bandara Kediri, Jawa Timur
  26. Bandara Kulon Progo, Yogyakarta
     
    Baca Juga: Program Bisnis PGN Optimalkan Peran Strategis Gas Bumi dan Ekonomi Hijau Sejalan Asta Cita Prabowo-Gibran

Selain itu ada 25 pelabuhan baru yang telah selesai dibangun dan beroperasi selama era Pemerintahan Jokowi, di,antaranya:
  1. Pelabuhan Kambuno
  2. Pelabuhan Salisingan
  3. Pelabuhan Wae Kelambu
  4. Pelabuhan Ngalipaeng
  5. Pelabulan Bicoli
  6. Pelabuhan Ereke
  7. Pelabuhan Munse
  8. Pelabuhan Pulau Bunyu
  9. Pelabuhan Tanakeke
  10. Pelabuhan Korido
  11. Pelabuhan Yaba
  12. Pelabuhan Kajang
  13. Pelabuhan Sanur
  14. Pelabuhan Karas
  15. Pelabuhan Patimban
  16. Pelabuhan Koititi
  17. Pelabuhan Patimban
  18. Pelabuhan Tanjung Ular
  19. Pelabuhan Arwala
  20. Pelabuhan Mansalean
  21. Pelabuhan Taniwel

Pemerintah Jokowi juga terus mengembangkan proyek energi terbarukan. Potensi energi terbarukan di Indonesia dilansir dari Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis Dewan Energi Nasional, di antaranya:
  • Energi Samudra: 17,9GW
  • Energi Panas Bumi: 23,9 GW
  • Bioenergi: 56,9 GW
  • Energi Bayu: 159,9 GW
  • Energi Hidro: 95,0 GW
  • Energi Surya: 3.294 GW

Target pengembangkan energi terbarukan Indonesia sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Target bauran energi baru dan terbarukan pada 2025 paling sedikit dikembangkan 23% terhadap total bauran energi primer. Sedangkan pada 2050, target bauran energi baru terbarukan diharapkan mencapai 31?ri total bauran energi primer.

Pada 2021, pasokan energi baru terbarukan mencapai 25 juta ton minyak ekuivalen atau 12,2?ri total pasokan energi primer. Jumlah meningkat dari capaian 2022 yang sebesar 11,3%. Akan tetapi pengembangan ini dinilai belum cukup karena kondisi capaian energi baru terbarukan masih di bawah proyeksi RUEN.

Khusus untuk pembangkit listrik, total potensi energi terbarukan yang baru dikembangkan menjadi pembangkit listrik sebesar 11,6 GW atau 0,3?ri potensi sebesar 3.643 GW.

Capaian ini menjadi bukti pemerintah fokus terhadap pembangunan infrastruktur yang membuka jutaan potensi demi kemakmuran rakyat. Dengan begini semakin nyatalah bahwa Indonesia adalah negara yang besar, berkekayaan alam besar dan bermanfaat besar bagi bangsa Indonesia serta dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)