Kejagung Khawatir Pembobolan Rekening Dormant Ancam Integritas PJK

Direktur Jampidum Kejaksaan Agung (Kejagung) Sugeng Riyanta mengatakan kejahatan sindikat pembobol bank mengancam integritas penyedia jasa keuangan (PJK) di Tanah Air. Ia meminta penegak hukum mengungkap secara komprehensif atas tindak pidana yang terorganisir itu.

Menurutnya, pembobolan rekening dormant dan penculikan kacab bank bukan sekadar kejahatan biasa seperti perampokan. 

"Kami pertama ingin menyampaikan apresiasi dari kejaksaan bahwa teman-teman Bareskrim telah mengungkap kasus ini dengan cepat. Tentu dari kami yang tentu nanti akan bertugas membawa perkara ini ke pengadilan. Kami mewakili kepentingan masyarakat dan integritas terhadap kepercayaan terhadap integritas sistem keuangan kita, membutuhkan  perkara ini dapat diungkap secara komprehensif menyeluruh jelas karena ini tidak hanya tindak pidana konvensional seperti sekadar merampok,"  kata dia dikutip dari Breaking News, Metro TV, Kamis, 25 September 2025.
 

Baca: Modus Sindikat Pembobol Bank: Tukar Rp204 Miliar dengan Valas

"Pidana yang sifatnya organis begini apalagi menggunakan akses ilegal, ciri utamanya ini juga akan mengakibatkan mungkin terganggunya kepercayaan masyarakat kepada integritas sistem keuangan PJK. Maka kepentingan kita bersama dan tadi kita juga diskusi kita satu salah satu yang kita lindungi adalah justru itu. Kepercayaan pada integritas sistem keuangan yang harus dijaga," tambahnya.

Ia juga meminta evaluasi kepatuhan regulasi perusahaan penukaran valuta asing (valas) yang berisiko terlibat dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU).

"Ke depan kita ingin bahwa kejahatan-kejahatan begini memang terus harus diusut sampai kepada akar maupun hulu sampai hilirnya. Kalau kita lihat ini sindikat tadi disampaikan ada perusahaan-perusahaan yang kemudianmisalnya tukar valas ini harus dicek bagaimana kepatuhannya," ucapnya.