Basarnas Intensif 72 Jam Evakuasi Korban Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny

2 October 2025 17:25

Setelah upaya intensif selama 72 jam, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan bahwa proses evakuasi korban yang terindikasi masih hidup akibat ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny telah selesai. Hal ini disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi Basarnas Emi Freezer.

“Evakuasi korban terakhir yang memiliki indikasi kehidupan berhasil dilakukan pada pukul 20.22 WIB tanggal 1 Oktober. Korban ini ditemukan di sektor A4, yang merupakan target terakhir pencarian korban hidup,” jelas Emi dalam tayangan Breaking News, Metro TV, Kamis, 2 Oktober 2025. 

Korban yang berhasil dievakuasi tersebut masuk dalam kategori "merah", yakni korban dengan kemungkinan selamat. Setelah sektor A4 dinyatakan tuntas, fokus pencarian kini beralih ke korban yang sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, atau yang dikategorikan sebagai “level hitam”.

Basarnas, kata Emi, mengidentifikasi masih adanya tujuh korban yang tertinggal di sektor dua. Namun, proses evakuasi di sektor ini menghadapi kendala besar. Struktur bangunan yang masih rawan runtuh tidak memungkinkan penggunaan metode evakuasi manual atau dengan alat-alat berat.

“Pendekatan manual atau dengan alat berat berisiko menyebabkan dampak rambatan yang memperburuk kerusakan struktur bangunan,” ujar Emi.
 

Baca juga: Evakuasi Penyelamatan Korban di Ponpes Al Khoziny Gunakan Alat Berat

Sebelum menggunakan alat berat, Basarnas melakukan justifikasi teknis dengan kombinasi metode konvensional dan teknologi canggih. Panggilan suara dan ketukan manual digabungkan dengan tiga alat deteksi utama:

Search Cam

Alat ini menggunakan kabel fleksibel sepanjang lima meter yang dapat diarahkan sesuai bentuk runtuhan. Alat ini dilengkapi pencahayaan, speaker, dan mikrofon. Search cam memungkinkan operator berkomunikasi langsung jika korban ditemukan dalam kondisi hidup.

Wall Scanner

Alat ini dipasang pada permukaan bangunan. Alat ini mampu mendeteksi hingga jarak 20 meter dengan sudut jangkauan 120 derajat. Wall scanner mengeluarkan dua indikator utama: tanda vital seperti detak jantung, suhu tubuh, dan gerakan, serta jumlah orang yang terdeteksi, ditampilkan dengan warna berbeda pada monitor.

Multi Scanner

Alat ini merupakan teknologi gabungan yang dimiliki oleh PT Amman dari Sumbawa. Selain menggabungkan fungsi search cam dan wall scanner, alat ini juga dilengkapi dengan seismic scanner, yakni semacam sonar yang mampu menangkap getaran sekecil apa pun yang terjadi di permukaan keras.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febriari)