Jakarta: Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi momentum untuk Kementerian Pekerjaan Umum untuk menunjukkan bagaimana pembangunan infrastruktur tidak hanya bicara beton dan juga baja, namun bicara juga tentang manusia dan masa depan bangsa. Dari sekolah rakyat hingga bendungan, setiap proyek membawa dampak nyata bagi rakyat di seluruh pelosok negeri.
Sekolah rakyat
Melalui Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025, Kementerian PUPR membangun dan merehabilitasi sekolah rakyat dengan anggaran mencapai Rp941,99 miliar. Hingga kini, 165 sekolah telah rampung dan 104 lainnya masih dalam proses pembangunan.
Program ini tidak hanya menyediakan ruang belajar yang layak, tapi juga membuka lapangan kerja bagi lebih dari 17 ribu tenaga kerja dan membuat 16 ribu anak Indonesia kembali bersekolah. Sebuah bukti nyata bahwa akses pendidikan yang merata adalah kunci memutus rantai kemiskinan dan membangun masa depan yang lebih baik.
Infrastruktur untuk sektor pangan
Kemudian di sektor pangan, pemerintah telah memperkuat pondasi ketahanan pangan dengan menyelesaikan 15 bendungan on going atau dalam tahap konstruksi yang ditargetkan tuntas sebelum 2029. Dengan selesainya 15 bendungan tersebut berpotensi memberikan layanan irigasi seluas 184.515 hektare, sehingga diharapkan luas tanam turut meningkat dari semula 277.775 ha menjadi 483.163 ha.
Ketersediaan air irigasi dari 15 bendungan ion going ini diharapkan juga meningkatkan produktivitas panen dari 1.403.300 ton/ha menjadi 2.343.289 ton/ha. Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga Indeks Pertanaman (IP) naik dari semula 150% menuju 262?ngan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun.
Padat karya infrastruktur berbasis masyarakat
Tak berhenti disitu, Kementerian PU juga menjalankan padat karya infrastruktur berbasis masyarakat. Sebuah model pembangunan partisipatif yang melibatkan langsung masyarakat desa dengan membangun jalan lingkungan, air bersih, dan juga sanitasi. Sepanjang 2025, sebanyak 32.283 tenaga kerja telah terserap melalui padat karya di lebih dari 1.900 lokasi.
Sumber: Kementerian PU