Tipu-Tipu Beras Oplosan

22 July 2025 16:29

Seolah tak dibiarkan bernapas lega. Masyarakat lagi-lagi digemparkan oleh oplos-mengoplos. Usai bensin oplosan beberapa waktu lalu, kini beras jadi korban oplosan oknum tak bertanggung jawab. 

Tak tanggung-tanggung, pemerintah menyebut ada 212 merek beras premium yang diduga melakukan kecurangan. Ada yang beratnya yang tak sesuai dengan kemasan hingga indikasi beras premium dioplos dengan beras kualitas rendah.

Beras oplosan artinya kerugian. Tak main-main, kerugian masyarakat disebut mencapai Rp99 triliun.

Tim Metro TV mengunjungi Pasar Induk Cipinang. Usai kabar oplosan berhembus kencang, tampaknya masih banyak pembeli yang melakukan transaksi. Meski sayang, tak ada penjual yang mau buka suara.
 

Baca juga: Beras Oplosan Beredar Ditemukan di Pasar Tradisional dan Ritel Daerah Malang

Usai mengantongi merek-merek yang diduga melakukan oplosan, tim Metro TV juga mencoba menelusuri sejumlah minimarket dan toko retail. Ternyata, merek tersebut masih terpajang dan siap diperjualbelikan.

Sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, isu oplosan beras tentu menjadi sorotan utama. Menteri Pertanian sudah mengirimkan 212 merek yang diindikasi melakukan kecurangan ke pihak kepolisian.

Kepolisian juga bergerak cepat dengan memeriksa produsen-produsen tersebut. Salah satunya PT Belitang Panen Raya yang diperiksa Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri pada 10 Juli lalu. Dalam pemeriksaan selama 12 jam, pihaknya membantah melakukan kecurangan.

Namun tak hanya di Jakarta, dinas terkait di sejumlah daerah juga turun langsung ke pasar dan melakukan sidak beras. Di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, misalnya, ditemukan tiga jenis beras yang masuk dalam daftar oplosan masih dijual. 

Teguran pun langsung dilayangkan kepada pihak toko dan diminta menarik merek-merek tersebut. Namun ternyata munculnya isu beras oplosan tak hanya mengkhawatirkan masyarakat. Sebab, para pedagang ikut was-was, bahkan omzet turun hingga 15%.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)