Menkes Paparkan Perilaku Bullying di Kalangan Dokter

1 May 2025 14:07

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memaparkan berbagai perilaku perundungan atau bullying yang terstruktur di kalangan dokter. Hal itu dipaparkan dalam rapat dengan DPR, Selasa, 29 April 2025.

Menurut Menkes, bullying secara verbal dan fisik selalu ditemui hampir di seluruh pengaduan yang masuk. Selain itu, ada jaringan komunikasi (jarkom) yang isinya terdiri dari senior dan junior. 

"Kalau kita lihat bahasa-bahasanya super kasar dan ini terjadi di seluruh cross dari sentra pendidikan dan cross dari seluruh prodi," kata Menkes Budi. 

"Kemudian ada juga yang fisik. Yang fisik ini itu biasanya di jarkom juga diminta, misalnya kalau dia melakukan pelanggaran, harus ngunyah cabe, harus dimasukin di Jarkom, di-share, dia harus push up, dia harus minum telur mentah atau dia harus berdiri di tengah, berdiri selama 7-8 jam di video atau difoto. Nah, ini hampir di semua pengaduan itu ada," sambungnya. 
 

Baca juga: Kemenkes Berkomitmen Perbaiki Sistem Dokter Spesialis

Selain memaparkan jenis bullying di kalangan dokter, Menteri Kesehatan juga mengungkapkan rencana penerapan tes kejiwaan bagi dokter yang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Hasil tes ini nantinya akan turut menentukan lulus tidaknya peserta didik.

Terkait tes kejiwaan, Menkes telah berkonsultasi dengan kolegium terkait, termasuk menentukan jenis tes yang paling tepat untuk digunakan. Wacana tes kejiwaan peserta PPDS ini mendapat dukungan dari salah satu anggota Komisi IX DPR agar masyarakat merasa lebih aman ketika mendapat pelayanan kesehatan.

"Setuju sekali dengan diadakannya tes kesehatan jiwa secara berkala untuk dokter. Lakukan Pak Menteri. Kenapa? Karena dokter itu harus sehat. Kalau dia mau menyehatkan pasien, dia sendiri juga harus sehat. Kalau dianya enggak sehat, mau menyehatkan pasien, gimana ceritanya? Maka yang harus dilakukan adalah lakukan pemeriksaan kesehatan jiwa secara berkala kepada dokter," ungkap Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)