PBNU Dicurigai Tak Netral di Pilpres 2024

23 January 2024 21:53

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diduga mengonsolidasikan pengurusnya untuk memenangkan pasangan calon 02 Prabowo-Gibran. Hal ini berawal dari rapat di Surabaya, 

Salah satu yang mendengar adanya dugaan itu ialah mantan Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia dan New Zealand (ANZ) periode 2019-2021, Prof Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir. 

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pun membantah bahwa PBNU menyerukan warga Nahdliyyin untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Menurutnya, hal yang dilakukan PCNU Kota Semarang tidak ada kaitannya dengan NU. 

"Kalau saya lihat backdrop-nya tadi tidak ada logo Nahdlatul Ulama dan atribut NU," kata Gus Ipul dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Selasa, 23 Januari 2024. 

Pengurus NU, kata Gus Ipul, yang mengajukan diri sebagai peserta pemilu maupun tim sukses harus mengundurkan diri. Hal ini merupakan aturan tegas di lingkungan PBNU. 

"PWNU Riau yang mendukung kepada pasangan 02 otomatis langsung diberhentikan," ucapnya. 

Gus Ipul juga menyatakan pertemuan lazim dilakukan oleh internal Nahdlatul Ulama. Pertemuan itu juga biasanya untuk membahas hal-hal yang dianggap strategis. 

Sebelumnya, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang memberi arahan agar warga Nahdliyyin memilih pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang, KH Hanief Ismail mengungkapkan ajakan untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran adalah hasil keputusan dari pertemuan mereka dengan Pengurus Besar NU di Magelang, beberapa waktu lalu.

"Warga NU diminta untuk bagaimana supaya terjadi satu putaran, maka melihat perkembangan bahwa dari hasil-hasil survei yang ada ini, maka 02 memiliki nominasi yang paling tinggi. NU diminta untuk terus memilih 02 juga supaya betul-betul terjadi hanya satu putaran," kata KH Hanief Ismail.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)