Momen Kejadian Unik Jelang Akhir Pidato Presiden Prabowo di PBB

23 September 2025 11:53

New York: Presiden Prabowo Subianto sedang menggebu-gebu saat menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solusi Dua Negara, di PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin, 22 September 2025. Menjelang akhir pidatonya, tiba-tiba mikrofon yang digunakannya tidak mengeluarkan suara.

Mikrofon mati saat Prabowo menyampaikan desakan mengakhiri bencana kemanusiaan di Gaza dan kesiapan Indonesia mengirim pasukan perdamaian. Jika dilihat dari tayangan video, Prabowo menyampaikan pidato selama lima menit sebelum mikrofonnya mati.

Di atas mimbar, Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang posisinya di belakang Prabowo, bertepuk tangan kecil. Seolah memberikan sinyal bahwa sesi pidato Prabowo sudah berakhir. Namun Prabowo masih melanjutkan pidatonya.
 


Seorang petugas protokoler tampak mendekat ke mimbar, sambil menunggu Prabowo menyelesaikan pidatonya. Suaranya Prabowo baru kembali terdengar pada penghujung pidato yang mengucapkan kata penutup.

"Terima kasih banyak. Damai, damai sekarang, damai segera. Kita butuh perdamaian," kata Prabowo, dalam program Breaking News Metro TV, Selasa, 23 September 2025.
 

Dukung Solusi Dua Negara 


Dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan kembali dukungan Indonesia terhadap Deklarasi New York, yang menyebutkan Solusi Dua Negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi bagi Palestina dan Israel. Deklarasi New York telah diadopsi Sidang Majelis Umum PBB pada 12 September lalu.

“Indonesia sekali lagi mengulangi komitmennya untuk Solusi Dua Negara. Hanya Solusi Dua Negara yang akan membawa perdamaian, karena kita harus memastikan kemerdekaan negara Palestina,” ujar Prabowo.

“Deklarasi New York telah memberikan jalan yang damai dan adil kepada keamanan dan perdamaian,” sambungnya.

Prabowo juga menekankan bahwa pengakuan negara Palestina bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga syarat penting bagi terciptanya keamanan regional dan masa depan Israel sendiri.

Prabowo juga mengapresiasi negara-negara seperti Prancis, Kanada, Australia, dan Portugal yang telah mengakui Palestina, menyebut langkah tersebut sebagai “berada di sisi sejarah yang benar.” Ia mendesak negara lain agar tidak menunda tindakan.

“Sejarah tidak akan menunggu. Kita harus mengakui Palestina sekarang juga,” katanya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Gervin Nathaniel Purba)