Duka Syafrida: Tak Bisa Dampingi Ibu Imbas Jalan Tertutup Longsor

Jakarta: Putusnya jalan nasional yang menghubungkan Padang Bukittinggi akibat banjir bandang dan longsor pada Rabu pekan lalu menyisakan duka bagi warga terdampak. Syafrida, warga Lubuk Alung, salah satunya. Dia harus menerima kenyataan tidak dapat mendampingi ibunya yang sedang sakit keras di Bukittinggi.

Akses utama menuju Bukittinggi putus total sejak peristiwa longsor terjadi. Material lumpur dan batu menutup seluruh badan jalan. Sementara kondisi tebing yang labil membuat jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan selama beberapa hari.

Syafrida mengaku hanya bisa pasrah ketika mendapat kabar bahwa kondisi ibunya memburuk. Ia tidak berani memaksakan diri melewati jalur darurat, karena hujan deras terus turun. Sementara relawan masih bekerja membersihkan material longsor.

“Saya takut, malam hujan terus. Maunya berangkat malam itu juga, tapi jalannya tidak mungkin dilewati,” ujar Syafrida, dalam program Breaking News Metro TV, Kamis, 4 Desember 2025. 
 

Kesedihan Syafrida semakin dalam ketika sang ibu menghembuskan napas terakhir pada Selasa malam. Hingga ibunya meninggal, ia tetap tidak bisa menembus lokasi, lantaran jalan baru dibuka sementara untuk sepeda motor pada Rabu pagi. Itu pun hanya pada jam-jam tertentu saat relawan menghentikan aktivitas pembersihan.

“Sekarang saya ke Bukittinggi dengan saudara. Kemarin tidak sempat bertemu ibu,” katanya, singkat.

Hingga kini, akses Padang–Bukittinggi masih rawan dilintasi. Jalur darurat yang melewati rel kereta dan tebing bekas longsoran berpotensi mengalami longsor susulan. Petugas gabungan terus mengimbau warga untuk tidak melintas pada malam hari dan menunggu instruksi resmi dari tim di lapangan.

Pemerintah daerah bersama TNI/Polri dan relawan masih berupaya melakukan pembersihan material serta memperkuat struktur tebing di beberapa titik kritis. Pembukaan penuh jalur nasional diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama. Terlebih kondisi cuaca yang masih tidak stabil.





(Farouq faza bagjawan alnanto)