27 February 2024 12:49
Pekan lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan sejumlah penyesuaian anggaran pendapatan dan belanja negara APBN 2024, kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah, pengeluaran untuk bantuan langsung tunai (BLT) dan sembako untuk masyarakat.
Selain itu, Sri Mulyani juga mendapat arahan untuk membantu navigasi perekonomian, sebagai persiapan transisis kepemimpinan mendatang.
Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Januari 2024 mencatatkan surplus senilai Rp31,3 triliun, setara 0,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Capaian itu dinilai masih cukup baik dan sesuai dengan yang direncanakan oleh pengelola keuangan negara.
Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan realisasi pendapatan negara hingga 31 Januari 2024 mencapai Rp215,5 triliun. Nilai tersebut setara 7,7 persen dari target pendapatan 2024 yang dipatok sebesar Rp2.802,3 triliun.
Pendapatan negara tersebut berasal dari penerimaan pajak senilai Rp149,2 triliun, atau 7,5 persen dari target sebesar Rp2.309,9 triliun. Lalu penerimaan kepabeanan dan cukai senilai Rp22,9 triliun, setara 7,1 persen dari target sebesar Rp321 triliun.
Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 31 Januari 2024 telah terealisasi senilai Rp43,3 triliun, setara 8,8 persen dari target PNBP tahun ini sebesar Rp492 triliun.