Candra Yuri Nuralam • 31 October 2025 09:19
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan rasuah dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Lembaga Antirasuah meminta masyarakat memberikan informasi untuk membantu penyelidik.
“Kami sangat terbuka jika ada masyarakat yang memiliki informasi dan data (untuk diberikan ke penyelidik),” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2025.
Budi enggan memerinci data yang dibutuhkan KPK untuk menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Tapi, kata dia, semua informasi akan ditelaah penyelidik untuk mempertajam dugaan.
“Tentu itu akan menjadi pengayaan terhadap proses investigasi yang sedang KPK lakukan,” tegas Budi.
KPK respons pernyataan Mahfud MD
Sebelumnya, KPK merespons pernyataan
Mahfud MD yang menyebut penelusuran dugaan penyelewengan dana kereta cepat atau Whoosh tidak harus menunggu laporan. Lembaga Antirasuah bisa menggelar perkara dengan cari bukti.
"Dalam suatu penanganan perkara oleh KPK, tentunya tidak hanya bermula dari laporan aduan Masyarakat. Namun KPK juga bisa melakukan case building dari temuan awal adanya dugaan suatu tindak pidana korupsi," kata juru bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Senin, 20 Oktober 2025.
Budi sepakat dengan Mahfud bahwa penelusuran kasus bisa dilakukan tanpa menunggu laporan. Namun, aduan merupakan bentuk kerja sama KPK dengan masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kemudian terkait informasi awal yang disampaikan tersebut, KPK memandang positif, mengingat laporan aduan masyarakat merupakan bentuk partisipasi dan pelibatan langsung publik dalam pemberantasan korupsi," ujar Budi. (Can)