Polisi mengungkap bahwa terdapat empat klaster pelaku dalam kasus penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) bank pemerintah, Muhammad Ilham Pradipta. Klaster tersebut mencakup aktor intelektual, pelaku yang membuntuti, menculik, serta menganiaya korban hingga meninggal dunia.
Muhammad Ilham Pradipta diculik di parkiran pusat perbelanjaan grosir di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu, 20 Agustus 2025. Selanjutnya pada 21 Agustus, jasad korban ditemukan warga di kawasan Bekasi.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap 15 pelaku penculikan dan pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta. Sebanyak 15 orang yang ditangkap itu memiliki peran yang berbeda-beda. Mulai dari menguntit, menculik, menganiaya, dan
aktor intelektual kejahatan ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam mengatakan dari 15 tersangka yang ditangkap, enam di antaranya ditangkap oleh Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Sementara sembilan lainnya diringkus oleh Subdit Jatanras.
"Mohon waktu terhadap 15 orang ini masih terus dilakukan pendalaman," kata Ade, dikutip dari tayangan
Newsline,
Metro TV, Kamis, 11 September 2025.
Satu dari 15 tersangka bernama Dwi Hartono disebut-sebut menjadi dalang kematian Ilham. Ia merupakan pengusaha bimbingan belajar berbasis daring atau
online.
Ia juga dikenal sebagai motivator bisnis dan memiliki akun YouTube serta Instagram dengan nama Klan Hartono. Dari hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher.
Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernafas.