Warga Tionghoa Mulai Berburu Pernak-pernik Imlek

25 January 2025 11:41

Warga Tionghoa mulai berburu pernak-penik Imlek dan perlengkapan sembahyang. Hal itu untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili pada 29 Januari 2025.

Seperti di salah satu toko di Jalan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Toko tersebut sudah ramai sejak seminggu lalu.

Beragam pernak-pernik seperti lampion, amplop, angpau, serta aksesoris lainnya menjadi buruan setiap perayaan Imlek. Harga pernak-pernik Imlek dan perlengkapan sembahyang dijual bervariasi, mulai dari ribuan, puluhan ribu, hingga ratusan ribu bahkan ada yang jutaan. 

Namun, penjualan pernak-pernik Imlek tahun ini turun 40% dibandingkan tahun lalu. Hal ini dikarenakan sulitnya ekonomi masyarakat pasca-kasus tata niaga timah.
 

Baca juga: Jelang Imlek, Umat Konghucu di Surabaya Gelar Ritual Ciswak

Sementara itu, sejumlah pertokoan di Yogyakarta yang menjual beragam pernak-pernik juga mulai diserbu pembeli. Begitu juga Toko Semangat Baru yang berlokasi di Jalan Pajeksan No 1, Ngupasan, Kota Yogyakarta.

Toko yang sudah berjualan selama 50 tahun itu menyediakan berbagai macam pernak-pernik cantik, seperti berbagai jenis lampion. Mulai dari yang kecil hingga yang berukuran besar, bahkan ada juga hiasan-hiasan lucu dengan berbagai gambar, kartu ucapan, hingga amplop angpau.

Tidak hanya itu, di sini juga menyediakan berbagai makanan khas Imlek. Seperti kue keranjang hingga makanan-makanan manis lainnya.

Semarak menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Kota Makassar, Sulawesi Tengah, sudah sangat kental terasa. Apalagi di kalangan muda-mudi Tionghoa yang tergabung dalam kelompok barong tari dan naga. 

Secara intens, mereka telah melakukan latihan berupa tari lampion kipas dan naga serta barong untuk persiapan pada penampilan di Festival Cap Gomeh 2576  yang dimotori oleh DPD Walubi Sulawesi Selatan. Festival itu bertempat di halaman Vihara Girinaga, Makassar.

Ratusan muda-mudi di Tionghoa ini dari berbagai kalangan. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah atau sederajat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)