3 October 2024 10:34
Pakar kebijakan publik dan ekonomi UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat mengatakan deflasi merupakan pertanda penurunan daya beli masyarakat. Namun tidak hanya soal penurunan daya beli, kondisi yang terjadi saat ini juga menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi antara kelas menengah ke atas dengan kelas menengah ke bawah.
"Kelas menengah bawah yang daya belinya terus tergerus oleh berbagai faktor mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan yang sangat nyata dalam distribusi pendapatan di masyarakat," kata Achmad Nur Hidayat, Rabu, 2 Oktober 2024.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan deflasi selama lima bulan beruntun belum tentu menunjukkan pelemahan ekonomi Indonesia. Menurutnya, inflasi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cenderung stabil dan masih berada dalam rentang target Bank Indonesia (BI) yakni 2,5 plus minus 1%.
Stabilitas inflasi yang berada dalam target tersebut mencerminkan perekonomian masih berada dalam kendali dan tidak memerlukan langkah kebijakan yang drastis. "Kami tidak melihat itu sebuah kelemahan yang berlebihan dari dari perekonomian," ungkap Juda.
Hal Senada disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut harga bahan pokok di pasar dalam kondisi stabil. Bahkan, sebagian harga bahan pangan cenderung turun.
Jokowi menyebut deflasi dalam beberapa bulan terakhir terjadi justru menunjukkan pasokan bahan pangan yang cukup dan proses distribusi yang baik. "Inflasi inti kita itu terutama pangan pada kondisi yang baik," ujar Jokowi.
Baca juga: Indonesia Deflasi Lima Bulan Berturut-turut, Ini Penyebabnya |