Was-Was Kelas Menengah Turun Kasta

10 September 2024 10:30

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah turun kasta ke kelas menengah rentan hingga kelompok rentan miskin. Sejumlah kebijakan dituding menjadi satu faktor turun kastanya masyarakat yang berkontribusi lebih dari 81% menopang pertumbuhan ekonomi.

Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyebut penurunan ini merupakan konsekuensi yang terjadi selama lima tahun belakangan. Selama lima tahun ini, Indonesia mengalami pandemi Covid-19 yang melemahkan ekonomi Indonesia.

"Itu terlihat jelas dari sisi ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan kita saat ini memang diisi lebih banyak dari informal sektor, formal sektor itu tahun 2019 mencapai kira-kira 45?ri pekerja kita, tapi saat ini turun jauh di bawah angka tersebut, jadi hanya hanya sekitar 41 atau 42%," kata Yose dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Selasa, 10 September 2024.
 

Baca juga: Ada Wacana Iuran Tambahan Bikin Kelas Menengah Semakin Lemas

Meskipun dalam tiga tahun ini pemulihan ekonomi sudah mencapai 5%, namun hal itu tidak berpengaruh terhadap sektor lapangan pekerjaan. Hal itu dibuktikan dengan makin berkurangnya lapangan pekerjaan yang berkualitas.

"Di satu sisi ada pekerja-pekerja yang tadinya bekerja di sektor formal sekarang hanya harus bertahan di sektor informal. Mereka tentunya mempunyai pendapatan yang lebih rendah dibanding dengan sebelumnya," ujar Yose. 

Menurut Yose, pendapatan rendah para pekerja membuat daya beli berkurang. Apalagi, harga barang kebutuhan sehari-hari semakin mahal. 

"Kalau dari sisi harga juga kita lihat ada kenaikan seperti PPN 12%, lalu harga harga-harga barang terutama harga pangan itu mengalami inflasi yang cukup tinggi dan ini semua menjadi beban berat bagi masyarakat kita. Sehingga mau enggak mau tentunya kelas menengah itu pun juga turun," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)