Sengketa Lahan Tambang di Buton Memanas, 2 Kelompok Warga Bentrok

Bentrokan antara dua kelompok warga pecah akibat sengketa kepemilikan lahan tambang yang berkepanjangan, di Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Aksi saling serang menggunakan batu dan petasan ini menyebabkan jalan penghubung antar-kecamatan dan provinsi sempat ditutup total.

Peristiwa ini merupakan puncak dari perselisihan lahan tambang yang kasus hukumnya masih bergulir di pengadilan. Kedua kubu yang berseteru mengerahkan massa hingga situasi di lokasi menjadi tegang dan tidak terkendali.

Aparat kepolisian dari Polres Buton yang menerima laporan segera turun ke lokasi kejadian untuk melakukan mediasi. Setelah proses negosiasi yang alot, kedua kelompok akhirnya sepakat untuk menahan diri dan membubarkan massa masing-masing.
 

Baca Juga: Eksekusi Lahan di Bengkulu Berujung Ricuh, Rumah Dibakar

Menurut pemilik lahan, Samsul Abdul Umar Samiun, proses hukum terkait sengketa ini masih berjalan di Pengadilan Negeri Pasarwajo. Pihaknya masih menunggu putusan final dari Mahkamah Agung (MA) untuk mendapatkan kepastian hukum atas kepemilikan lahan tersebut.

Setelah mediasi berhasil, aparat kepolisian bersama warga membuka kembali blokade jalan yang sempat ditutup. Arus lalu lintas yang menghubungkan wilayah tersebut dengan daerah lain pun kembali normal. Situasi berangsur kondusif.

Untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan, aparat kepolisian disiagakan di sekitar area pertambangan yang menjadi objek sengketa. Pemerintah daerah dan kepolisian mengimbau kedua belah pihak untuk menempuh jalur hukum dan tidak melakukan tindakan anarkis.

(Daffa Yazid Fadhlan)